Tingginya harga daging ayam dalam beberapa waktu ke belakang ini diakibatkan melonjaknya harga pakan ternak ayam. Untuk meredam lonjakan harga, pemerintah menyiapkan subsidi jagung.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim menerangkan, saat ini kenaikan harga pakan terbilang sangat tinggi. Hal ini membuat para peternak merugi sejak sejak pandemi COVID-19.
"Nah makanya pemerintah membantu subsidi jagung pakan, karena kondisinya saat ini sudah membaik. Meskipun harga pakannya naik, tapi tetap diimbangi dengan hargaayamyang naik dan telur unggas juga naik," terangnya, saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (6/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun subsidi ini masuk ke dalam Dana Alokasi Umum (DAU) daerah. Pemerintah daerah juga memiliki dana belanja tak terduga (BTT) 2,5% yang sewaktu-waktu juga dapat diturunkan untuk membantu meringankan beban operasional dari para peternak. Isy mengatakan, hal ini harus berdasarkan izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Jadi kolaborasi ini tidak hanya Kemendag, tapi semua. Sekarang kan banyak setiap hari Senin Pak Mendagri rakor dengan seluruh kepala daerah. Jadi kan pengaturannya di situ semua termasuk Kemendag," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per 6 Juli ini, harga rata-rata daging ayam ras berada pada Rp 39.650 per kg. Angka tersebut turun tipis dari harganya pada 5 Juli kemarin di Rp 40.050 per kg.
Simak juga Video 'Strategi PKT Jaga Ketahanan Pangan Nasional Terbaik di Pasar Global':