Cerita Zulhas Soal Persahabatan RI-Korsel: Pernah Diuji Waktu Krismon

Cerita Zulhas Soal Persahabatan RI-Korsel: Pernah Diuji Waktu Krismon

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 11 Jul 2023 12:26 WIB
Mendang Zulhas di Pabrik Hyundai di Bekasi
Foto: Shafira Cendra Arini/Detikcom
Bekasi -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan bak sahabat sejati. Hal ini disampaikannya dalam kunjungan ke pabrik mobil listrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.

"Korea Selatan sahabat sejati Indonesia. Kita sudah diuji dengan berbagai cobaan dan terbukti Indonesia dengan Korsel adalah sahabat sejati," katanya, dalam sambutannya, di Bekasi Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).

Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan persahabatan antara RI dan Korea Selatan telah terbukti kuat walau mengahadapi berbagai ujian. Ujian tersebut persisnya dirasakan tatkala krisis moneter (krisis) melanda RI. Pada kala itu, Korea Selatan juga tengah mengalami krisis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak tenaga kerja kita di Korea, mereka juga krismon, kita juga krismon. Tapi kita minta, sebagai sahabat, tenaga kerja kita nggak dipulangkan, mereka nggak mulangkan. Itu tandanya sahabat sejati," jelasnya, saat ditemui usai acara.

Baginya, jalinan hubungan Indonesia dan Korea Selatan saling menunjang dan saling melengkapi. Salah satunya lewat pengembangan industri mobil listrik di tanah air.

ADVERTISEMENT

Zulhas sendiri mengaku senang, melihat pabrik Hyundai yang ternyata menggunakan teknologi super modern dan dengan konsep ramah lingkungan. Ia berharap, Hyundai bisa menjadi salah satu motor penggerak untuk industri mobil listrik di Indonesia.

"Pemerintah pun tidak mau kalah, akan memberikan bantuan agar menarik bagi para pelaku pengusaha investor mobil listrik di dunia untuk pindah ke Indonesia. Karena kita punya keunggulan jumlah penduduk lebih banyak, kita juga punya baterai. Kalau banyak pabrik bisa bikin di sini, kita jadi pusat mobil motor listrik kendaraan green ekonomi ada di sini," ujarnya.

Di sisi lain, walaupun hubungan RI dan Korea Selatan terjalin sangat erat, ia sangat menyayangkan bahwa volume perdagangannya jauh lebih kecil ketimbang dengan Vietnam. Volume perdagangan RI-Korsel hanya sekitar US$ 24,5 miliar. Angka ini bahkan tidak sampai sepertiga dari volume perdagangan Korsel dengan Vietnam yang hampir menyentuh US$ 80 miliar.

"Mungkin ada hambatan, ada tarif dan lain-lain. Tentu kita akan runding, dimana ada hambatan itu. Kalau tarif ya kita berunding, kalau ada perizinan yang lama, kita berunding agar kita bisa percepat. Jadi zaman ini efisien harus cepat pelayanannya, harus kompetitif. kita coba lakukan," imbuhnya.

"Kenapa Bapak Presiden, Menko, saya, getol mengunjungi, datang berdialog dengan teman-teman ini, karena kita ingin meningkatkan investasi kita. Ekonomi kita ingin tumbuh," pungkasnya.

Lihat juga Video 'Korea Selatan Ikuti Sistem Umur Internasional':

[Gambas:Video 20detik]



(rrd/rir)

Hide Ads