Dirut PT Pos Cerita Kurirnya Disandera Saat Kirim Bansos ke Papua

Dirut PT Pos Cerita Kurirnya Disandera Saat Kirim Bansos ke Papua

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 12 Jul 2023 10:47 WIB
pt pos indonesia
Ilustrasi Pos Indonesia (Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta -

Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi bercerita tentang petugasnya yang sempat disandera saat mengirim bantuan sosial (bansos) ke daerah pedalaman, seperti Papua. Untuk itu, pengiriman bansos ke daerah tersebut harus menyewa kapal khusus dan dikawal.

Padahal biasanya pengiriman bansos antarpulau hanya menggunakan kapal-kapal reguler atau tidak menyewa khusus. Sementara itu, pengiriman ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) harus menyewa kapal khusus.

"Untuk pengiriman beras pemerintah, bantuan pemerintah itu mengirimkannya reguler, masih menggunakan reguler. Kecuali seperti Papua pedalaman, petugas kita sampai disandera, jadi terpaksa itu harus diikuti. Jadi harus carter khusus, tetapi lainnya masih reguler," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, kemarin, dikutip Rabu (12/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, petugas PT Pos sempat tidak bisa pulang berhari-hari saat mengirim bansos karena masalah cuaca. Pada saat cuaca buruk, kapal tidak bisa beroperasi.

"Cuaca ini memang pengalaman kami di 2022, luar biasa. Contoh teman-teman kami pernah mengirimkan bansos, terpaksa lima hari nggak bisa pulang, menunggu kapal berikutnya. Cuaca tidak memungkinkan. Tapi ngirim tepat waktu itu paling penting. Soal baliknya nggak tepat waktu, nggak apa-apa," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Faizal menerangkan, untuk pengiriman keperluan Komisi Pemilihan Umum (KPU) urusan logistik Pemilu 2024, pihaknya harus menyewa kapal-kapal khusus. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketepatan waktu hingga tempat sampainya.

"Logistik pemilu itu ireguler, lebih banyak carter agar bisa memenuhi permintaan KPU," terangnya.

Bahkan PT Pos juga melibatkan penjagaan dan menyewa kapal-kapal dari TNI/Polri. Upaya itu dilakukan, selain menjaga logistik keperluan KPU, juga membantu menjaga dari terpaan cuaca buruk yang sering kali menjadi penghambat proses pengiriman antarpulau.

"Soal sekuriti, kami selalu melibatkan TNI/Polri, bahkan menyewa kapalnya TNI/Polri untuk melaksanakan tugas pemerintah. Jadi, kalau anginnya besar, ombaknya besar, kita pakai kapal yang baik kalau di pulau-pulau kecil di 3T itu," ujarnya.

"Teman-teman pakai sampan memang, ini keadaan normal. Kalau keadaan khusus, kita libatkan TNI/Polri untuk menyediakan angkutannya," tutup dia.

Lihat juga Video 'Kesaksian Pekerja BTS saat Disandera-Ditelanjangi Teroris KKB Papua':

[Gambas:Video 20detik]



(ada/das)

Hide Ads