Kementan Dorong Elektrifikasi Hortikultura buat Tingkatkan Daya Saing

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Kamis, 13 Jul 2023 16:07 WIB
Foto: Dok. Kementan
Jakarta - Kementerian Pertanian mendorong implementasi elektrifikasi di sektor pertanian, termasuk bidang hortikultura. Elektrifikasi bertujuan menggenjot produktivitas, efisiensi, dan pertanian berkelanjutan di seluruh Indonesia sehingga berdampak pada peningkatan daya saing.

Dalam sebuah agenda bertajuk 'Ketahanan Pangan Melalui Elektrifikasi Agrikultur', Sekretaris Ditjen Hortikultura Kementan Taufiq Ratule menerangkan arah pembangunan hortikultura tengah fokus untuk meningkatkan daya saing hortikultura Indonesia. Daya saing ini di antaranya memiliki tujuan utama ke arah peningkatan produksi, produktivitas dan penguatan akses pasar.

"Agar mencapai daya saing yang diinginkan, strategi yang kami lakukan antara lain melalui pengembangan kampung hortikultura, penumbuhan UMKM hortikultura dan modernisasi hortikultura melalui sistem informasi," jelas Taufiq dikutip dalam keterangan tertulis. Rabu (12/7/2023).

Taufiq mengatakan sesuai dengan arahan Menteri Pertanian untuk menjadikan sektor pertanian yang modern, beberapa kawasan hortikultura telah menerapkan elektrifikasi. Hasilnya, didapatkan peningkatan produksi dan produktivitas yang signifikan. Sebagai contoh, tempat budi daya cabai dan bawang merah berlahan pasir Pantai Sanden, Bantul DIY yang dulunya menggunakan pompa BBM, kini telah menggunakan pompa listrik PLN. Dengan beralih ke pompa listrik PLN terdapat efisiensi 10 kali lebih hemat.

"Pendapatan bawang merah yang tadinya Rp 140 juta/hektare dari modal Rp 110 juta/hektare meningkat menjadi Rp 245 juta/hektare. Pendapatan cabai yang tadinya Rp 160 juta/hektare dari modal Rp 120 juta meningkat menjadi Rp 340 juta/hektare dari modal Rp 80 juta/hektare," papar Taufiq

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko berharap pemerintah dapat mengkaji kebijakan subsidi listrik khusus bagi petani. Ia menyatakan petani sebagai garda terdepan menjaga pangan negeri sudah sepantasnya diberi akses listrik berbiaya murah.

"Apakah bisa pemerintah menyiapkan subsidi untuk para petani? Ini skema belum ada, yang ada baru skema kebutuhan rumah tangga untuk 450 VA dan 900 VA. Jadi untuk pertanian memang belum ada," tutur Moeldoko.

Moeldoko mengatakan dirinya memahami betul pertanian modern di dunia memaksimalkan penggunaan teknologi, mulai dari penyiapan benih hingga pascapanen untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

"Ini merupakan rangkaian proses yang panjang di mana posisi elektrifikasi diperlukan dalam proses pertanian mulai dari tanam awal sampai pasca panen," ujar Moeldoko.



Simak Video "Klaim Tak Tahu Istri-Anak SYL soal Sumber Dana Umrah-Skincare dari Kementan"


(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork