PT Bank Mandiri Tbk mendorong para Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar naik kelas menjadi wirausaha dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. Hal ini diwujudkan oleh Bank Mandiri melalui program pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan bertajuk Mandiri Sahabatku (MS).
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan program MS berangkat dengan semangat 'Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri' kembali digelar di beberapa negara. Adapun program pelatihan telah dilaksanakan pada rentang waktu 2022-2023 secara online dan offline dengan total partisipan 2.312 PMi yang tersebar di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan penutupan di Hong Kong. Hal tersebut diungkapkan olehnya dalam seremoni Penutupan Mandiri Sahabatku 2022, di Hongkong, beberapa waktu lalu.
"Untuk mengasah jiwa kewirausahaan PMI, Bank Mandiri menyelenggarakan beberapa kompetisi. Hasilnya, lima PMI tampil sebagai jawara di dua kategori berbeda serta berhasil memperoleh pendanaan dari Bank Mandiri senilai total HKD9.000," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).
Ia mengatakan untuk kategori Bisnis Masa Depan, Siamiati (PMI asal Malang) berhasil memperoleh pendanaan HKD2.500, disusul oleh Tutik Suluyah (PMI asal Ponorogo) dengan pendanaan HKD1.500 dan Tumisih (PMI asal Grobogan Jawa Tengah) di posisi ketiga dengan pendanaan HKD 1.000.
"Khusus pada kategori Bisnis Masa Depan, PMI diminta untuk menyusun rencana memulai usaha setelah kembali ke Indonesia secara realistis. Pada kompetisi ini, aspek yang dinilai meliputi peluang usaha, inovasi usaha, dan komitmen," jelasnya.
Sementara untuk kategori Pecah Telor, Carini (PMI asal Cirebon) berhasil menjadi juara pertama dengan berhak mendapatkan pendanaan HKD 2.500 dan Nurkayati (PMI asal Kediri) pada posisi kedua mendapatkan pendanaan sebesar HKD 1.500.
"Kategori Pecah Telur, PMI diminta menunjukkan keterampilan untuk menjual barang apapun dengan modal 100 HKD sesuai ketentuan yang berlaku. Aspek yang dinilai meliputi barang yang dijual, strategi penjualan, durasi penjualan, dan keuntungan penjualan," tuturnya.
Ia mengatakan Program MS kali ini juga menyediakan kategori Best Boss untuk mengapresiasi Majikan PMI di Hongkong yang telah memperlakukan PMI dengan baik dan mendukung PMI tersebut mengikuti program MS. Adapun pemenang kategori ini adalah Heni Hardiya, Poniati, dan Siti Nurhalimah yang masing-masing mendapatkan hadiah senilai HKD 1.500.
"Pendanaan ini bisa menjadi motivasi bagi PMI untuk terus mengembangkan skill kewirausahaannya. Juga sebagai bukti bahwa PMI mampu meluncurkan bisnis mereka sendiri, menghasilkan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan mereka," ungkapnya.
Pihaknya mencatat, sejak 2011 hingga saat ini, program Mandiri Sahabatku telah merangkul lebih dari 17.000 PMI dari berbagai latar belakang dan kalangan di sejumlah negara, yakni di Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Jepang dan Timur Tengah.
Menurutnya, program tersebut sejalan dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar bank-bank milik negara (Himbara) terus mendukung para PMI. Pasalnya, PMI perlu segera memiliki budaya menabung dan memiliki keinginan untuk belajar berwirausaha, terutama mereka yang ingin kembali ke Tanah Air. Oleh karena itu, Himbara harus membantu pendampingan supaya PMI bisa mempersiapkan masa depan mereka menjadi lebih baik.
"Kegiatan ini memiliki serangkaian program mulai dari pembekalan dasar finansial, pembinaan keuangan pribadi, hingga pembinaan dan pelatihan terkait kewirausahaan untuk PMI yang hendak membuka usaha ataupun yang sudah punya usaha," ujarnya.
Selain itu, pihaknya turut menyediakan program Bapak Asuh yang saat ini bekerja sama dengan mitra Bank Mandiri untuk menjadi mentor pembimbing bagi alumi PMI untuk mulai pengembangan usaha.
"Beberapa mitra Bank Mandiri yang pernah aktif mendukung kegiatan Bapak Asuh sebelumnya antara lain Astra International, Johnny Andrean, Bakso Ajo, Mandiri Amal Insani, serta Alumni Wirausaha Mitra Mandiri (WMM). Beberapa alumni Mandiri Sahabatku telah sukses menjadi pengusaha di Indonesia, menjadi majikan di negeri sendiri," jelasnya.
Perkenalkan Fitur Livin' Around the World ke PMI
Darmawan Junaidi mengatakan pihaknya turut memperkenalkan fitur Livin' by Mandiri kepada PMI yang berada di luar negeri. Aplikasi tersebut bisa digunakan oleh nasabah atau calon nasabah yang berada di luar negeri dengan menggunakan nomor SIM Card negara setempat.
"Pengenalan fitur terbaru yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Livin' Around the World ini sebelumnya juga telah diselenggarakan di beberapa negara seperti London, Singapura, Uni Emirat Arab dan kini Hong Kong. Hasilnya, layanan pembukaan rekening di mancanegara pada Livin' by Mandiri terus menunjukan kenaikan. Tercatat, rekening dengan nomor luar negeri tumbuh 4 kali lipat dalam enam bulan terakhir," jelasnya.
Upaya lain untuk membantu pekerja Indonesia yakni dengan menghadirkan layanan transfer uang di kantor remitansi (remittance office) Hong Kong guna memenuhi kebutuhan pengiriman uang atau remitansi oleh PMI.
"Manfaat remitansi bisa langsung dirasakan langsung oleh keluarga pekerja migran. Layanan ini juga menjadi bagian dari upaya Bank Mandiri untuk memberikan solusi finansial serta meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat," tutup Darmawan.
Simak Video "Video: Arahan Abdul Kadir-Raffi Ahmad ke CPNS KP2MI"
(ega/ega)