Orang Ini Kena Denda Rp 926 Juta Gegara Kirim Emoji Jempol, Kok Bisa?

Orang Ini Kena Denda Rp 926 Juta Gegara Kirim Emoji Jempol, Kok Bisa?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Minggu, 16 Jul 2023 15:30 WIB
Fitur reaction di WhatsApp Beta
Ilustrasi emoji untuk reaction di Whatsapp - Foto: WABetaInfo
Jakarta -

Menggunakan emoji reaction saat berkirim pesan bisa membuat obrolan menjadi lebih hidup dan interaktif. Akan tetapi, penggunaan emoji dalam sebuah percakapan bisa menimbulkan salah paham antara penerima dengan pengirim pesan.

Tidak jarang kesalahpahaman ini menimbulkan dapat menimbulkan masalah besar seperti yang dialami oleh seorang petani asal Kanada, Chris Achter. Karena mengirim emoji jempol, dirinya harus menerima denda sebesar 82.000 dolar Kanada atau sekitar Rp 926,6 juta (kurs Rp 11.300/dolar Kanada).

Melansir dari CNN, Minggu (16/7/2023), permasalahan bermula ketika sebuah perusahaan pembeli biji-bijian bernama South West Terminal menghubungi seorang petani bernama Chris Achter. Percakapan dimulai dengan penawaran pembelian biji rami dengan harga tertentu lewat aplikasi pengirim pesan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui aplikasi pesan tersebut, South West Terminal kemudian mengirim sebuah gambar berisi kontrak pengiriman biji rami kepada Chris. Kala itu perusahaan bermaksud meminta Chris untuk mengonfirmasi kontrak pembelian tersebut.

Di sisi lain, Chris lantas hanya mengirim sebuah emoji reaction jempol tanpa apapun untuk memperjelas maksudnya. Hal ini membuat perusahaan mengira bila Chris sudah menyetujui isi kontrak yang pembelian biji-bijian tersebut.

ADVERTISEMENT

Seiring berjalannya waktu pihak South West Terminal tidak menerima pesanan biji-bijian dari Chris. Kemudian perusahaan ini menggugat Chris atas pelanggaran kontra.

Di pengadilan, Chris lantas menolak tuduhan itu dengan mengatakan bahwa emoji reaction jempol itu bukan menyetujui penawaran harga yang diberikan perusahaan, melainkan respons karena sudah menerima pesan yang dikirim.

"Emoji reaction jempol hanya mengkonfirmasi bahwa saya menerima kontrak yang dikirim. Itu bukan konfirmasi bahwa saya setuju dengan ketentuan Kontrak (penjualan) rami. Syarat dan ketentuan lengkap dari Kontrak Flax tidak dikirimkan kepada saya, dan saya mengerti bahwa kontrak lengkap akan mengikuti melalui faks atau email untuk saya tinjau dan tandatangani. Tuan Mikleborough (pengusahaan South West Terminal) secara teratur mengirimi saya SMS, dan banyak dari pesan itu tidak resmi (secara hukum)," ungkap Chris

Meski begitu, pada akhirnya pengadilan tetap menyatakan Chris bersalah karena tidak menjelaskan lebih jauh maksud dari emoji yang ia kirim ke perusahaan hingga berakibat adanya miskomunikasi. Atas hal itu pengadilan menjatuhkan hukuman denda sebesar 82.000 dolar Kanada kepada Chris.

(kil/kil)

Hide Ads