Biang Kerok Kemiskinan di RI Masih Tinggi: Rokok hingga Beras

Biang Kerok Kemiskinan di RI Masih Tinggi: Rokok hingga Beras

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 17 Jul 2023 17:21 WIB
Jakarta merayakan hari jadinya yang ke-496. Namun, di usianya yang hampir mencapai 5 abad itu masih terlihat permukiman kumuh di Ibu Kota. Ini potretnya.
Ilustrasi Kemiskinan - Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Ada 10 bahan pokok yang disebut menyebabkan orang masuk ke jurang kemiskinan. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut antara lain beras, rokok, mie instan hingga cabai.

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) hari ini menjelaskan pemerintah kini selalu berupaya agar harga bahan pokok ini bisa stabil. Menurutnya jika terjadi kenaikan, maka besar kemungkinan jumlah orang miskin di Indonesia ikut bertambah.

Bahan pokok pertama yang memberikan andil paling besar pada kemiskinan di desa adalah beras sebesar 23,73%. Ini juga berlaku di perkotaan, beras memberikan sumbangan paling tinggi sebesar 19,35%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya adalah rokok kretek filter sebesar 11,34%. Artinya, makin mahal rokok, maka orang miskin bakal ikut bertambah, apalagi komoditas ini sudah menjadi prioritas bagi penikmatnya.

Makanan lain yang memberikan sumbangan terbesar selanjutnya ke kemiskinan adalah telur ayam ras dan daging ayam ras dengan masing-masing andil 3,34% dan 2,93%.

ADVERTISEMENT

Sedangkan, komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar ke kemiskinan adalah harga sewa rumah, bensin, listrik, pendidikan, hingga sabun cuci.

Simak Video 'Data BPS: Jumlah Penduduk Miskin di RI Turun Jadi 25,9 Juta Orang':

[Gambas:Video 20detik]




(kil/kil)

Hide Ads