Hadapi El Nino, Kementan Terapkan Teknologi Hemat Air di Lahan Berpasir

Hadapi El Nino, Kementan Terapkan Teknologi Hemat Air di Lahan Berpasir

Nabila Els Nur Azizah - detikFinance
Selasa, 18 Jul 2023 21:21 WIB
Bimtek Teknologi Hemat Air
Foto: Kementan

Kepala UPTD BPTPH DIY Suharto Budiyono menyatakan teknik pengendalian budi daya ramah lingkungan telah dilakukan di Kabupaten Bantul dengan luas tanah kurang lebih 200 hektare bersama petani dan didampingi oleh POPT.

"Pengendalian ramah lingkungan tersebut meliputi budidaya tanaman sehat, perbaikan cara tanam, pemberian agens hayati, penggunaan feromon dan likat kuning serta penanaman refugia," kata Suharto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumarna selaku ketua kelompok tani Pasir Makmur, Desa Srigading, Sanden, Bantul yang telah mengimplementasikan teknologi irigasi kabut menyampaikan bahwa untuk tanah seluas 1.000 meter persegi dibutuhkan waktu 1 jam dengan debit air sekitar 300 hingga 400 liter per menit.

"Irigasi kabut ini juga dapat mengendalikan hama, terutama ulat daun yang menjadi momok petani," terangnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga menjelaskan penyiraman di pagi hari dengan irigasi kabut bisa menghilangkan embun upas. Di sisi lain, ada penghematan biaya karena selang kabut dengan pemakaian dua musim tanam bisa segera membuat biaya modal sudah cepat kembali.

"Nilai usia dari selang kabut ini selama lima tahun standar pabrik, namun sampai saat ini kami pakai sampai enam tahun. Jadi penghematannya sangat banyak, dua musim tanam sudah balik modal, yang empat tahun selanjutnya sudah free," ungkapnya.

Koordinator Dampak Perubahan Iklim Direktorat Perlindungan Hortikultura, Kementan, Agung Sunusi menjelaskan tujuan bimtek ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi petugas serta petani di lapangan memanfaatkan teknologi hemat air beserta teknologi tepat guna budi daya bawang merah khususnya irigasi kabut dan sprinkler pada lahan berpasir di sepanjang pantai parangtritis DIY.

"Saat ini kurang lebih 100 hektare lahan bawang merah akan panen di akhir bulan Juli ini. Bila produktivitas rata-rata bawang merah sekitar 10 ton/hektare, berarti ada sekitar 1.000 ton produksi bawang merah yang diharapkan bisa menjadi penyangga bawang merah nasional di saat kondisi off season dan antisipasi El Nino," tutupnya.



Simak Video "Klaim Tak Tahu Istri-Anak SYL soal Sumber Dana Umrah-Skincare dari Kementan"
[Gambas:Video 20detik]

(ncm/ega)

Hide Ads