.webp)
Pemerintah mulai mengantisipasi dampak El Nino pada Agustus-September. Salah satunya, menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, akan disiapkan lahan seluas 500 ribu hektare (ha)
Syahrul menjelaskan penyiapan lahan tersebut akan berlangsung selama 100 hari ke depan. Dari luas lahan itu ia diperkirakan kurang lebih bisa menghasilkan 3 juta ton gabah
Lahan tersebut tersebar di beberapa provinsi, yaitu Banten, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan. Sementara itu 3 daerah disiapkan sebagai pendamping yaitu Sulawesi Selatan, NTB, dan Kalimantan Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden memerintahkan untuk mitigasi dan melihat daerah mana yang memiliki kekuatan untuk ketahanan pangan," ujar Mentan kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Selasa (18/7/2023).
Syahrul menambahkan daerah harus memiliki strategi menghadapi El Nino. Daerah harus bisa melakukan pemetaan terhadap lokasi terdampak kekeringan, melakukan percepatan tanam.
Sampai ke peningkatan ketersediaan air dengan membangun embung dan sumur resapan.
"Selama 3 tahun pandemi, Banten menunjukan tren pertumbuhan ekonomi yang positif. Produksi padi juga meningkat bersama Sumsel, Kalsel dan provinsi lain," tutur Syahrul.
(bri/hns)
