RI Siap Hadapi El Nino, Mentan: Pasokan Pangan Cukup

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 21 Jul 2023 07:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo - Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pemerintah terus mempersiapkan upaya antisipasi dampak buruk dari cuaca ekstrem El Nino. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) pun memastikan, ketersediaan beras aman dan tercukupi.

Syahrul mengungkap ada 800 ribu hektare (ha) yang siap panen di sejumlah daerah sentra. Dengan begitu, Syahrul memastikan ketersediaan pangan Indonesia aman di tengah ancaman krisis akibat El Nino.

"Dilihat dari neraca yang ada, bulan Agustus ini kita masih punya lahan kurang lebih 800.000 hektar yang siap panen. Oleh karena itu kondisi ketersediaan pangan kita secara nasional cukup aman," katanya dalam keterangan tertulis, ditulis Senin (20/7/2023).

Meski demikian, Syahrul mendorong para petani tetap berproduksi dan langsung melakukan penanaman setelah panen raya usai dilaksanakan nanti

"Tapi begitu selesai saya minta segera tanam karena di bulan ini kita masih punya air," ujar dia.

Syahrul mengatakan, ancaman el nino adalah ancaman serius yang harus disikapi secara sigap baik oleh pemerintah daerah, pusat maupun petani di seluruh Indonesia. Salah satunya menyiapkan pompa-pompa air, benih unggul dan alat mesin pertanian lain yang dapat menjaga sisi produksi.

"Kita tidak boleh terlalu percaya diri karena ancaman el nino atau kekeringan itu terjadi secara global. Maka itu harus di warning karena berdasarkan data cuaca ekstrim ini akan terjadi pada puncaknya di bulan Agustus dan September mendatang," tuturnya.

Syahrul berharap semua daerah mampu mengimplementasikan program tanam 1.000 hektare (ha) untuk memperkuat pasokan dan cadangan beras nasional. Untuk modal, Syahrul menyarankan agar segera mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai basis utama permodalan usaha.

"Para gubernur dan para bupati saya mengajak untuk mengakselerasikan penanaman 1.000 hektar di setiap daerah sehingga kita bisa memperkuat posisi pangan yang ada," katanya.

Ada Impor Beras 300 Ribu Ton

Selain ada panen beras yang cukup, pemerintah juga mendorong kecukupan stok beras dari luar negeri. Seperti yang ditugaskan pemerintah kepada Perum Bulog untuk mengimpor beras guna menjaga Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Untuk menghadapi ancaman El Nino, Perum Bulog ditugaskan untuk menambah pasokan beras dari importasi. Perum Bulog mendapatkan penugasan impor beras untuk 2023 sebanyak 2 juta ton yang dilakukan bertahap

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan pihaknya sudah merealisasikan impor untuk 2023 sebanyak 500 ribu ton tahap pertama dan saat ini sedang jalan tahap kedua sebanyak 300 ribu ton. Impor beras ini dilakukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP).

"Bulog juga terus menjamin kebutuhan pangan khususnya beras akan terus tersedia, terutama dalam kondisi rawan seperti saat ini." ujar Febby, dalam keterangan tertulis.

Beras impor ini didatangkan dari tiga negara, yakni Vietnam, Thailand, dan Paskitan. Nantinya tahap ketiga impor beras akan dilakukan sebanyak 300.000 ton.

Untuk diketahui, Perum Bulog mendapatkan penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional untuk melalukan impor beras sebanyak 2 juta ton. Pasokan beras impor itu untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) yang harus tetap terjaga 1,5 juta ton pada akhir tahun.

Memastikan keamanan stok CBP, Bulog juga telah menyerap beras petani dalam negeri sebanyak 700.000 ton. Stok beras Bulog di gudang saat ini sebanyak 750.000 ton.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan," terangnya.




(ada/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork