Sentilan Keras Sri Mulyani buat yang Bilang Menkeu Ngutang Melulu

Sentilan Keras Sri Mulyani buat yang Bilang Menkeu Ngutang Melulu

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 21 Jul 2023 08:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Gujarat, India. Gubernur BI Perry Warjiyo juga hadir.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati - Foto: AP/Ajit Solanki
Jakarta -

Sri Mulyani Indrawati seringkali mendapat julukan sebagai Menteri Keuangan yang sering berutang. Dia pun memberikan sentilan menohok kepada orang-orang yang sering menyebutnya sebagai Menkeu yang ngutang melulu.

Awalnya, dia menjelaskan selama ini untuk menangani dan mengantisipasi tantangan global Indonesia butuh dukungan keuangan yang besar. Tantangan perubahan iklim salah satunya.

Berbagai instrumen keuangan bisa digunakan untuk menangani masalah tersebut. Utang hanya salah satunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di ruangan ini Anda cuma bilang wah ini Bu Menteri Keuangan utang melulu, Anda udah ketinggalan kereta jauh banget! Karena sekarang itu we are taking about so many choices of instrument menghadapi tantangan yang makin kompleks," ujar Sri Mulyani dalam paparannya di acara IDE Conference 2023, di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjamin meskipun instrumen utang masih digunakan pemerintah, manajemennya tidak akan ugal-ugalan. "Utang itu tidak berarti kita kemudian slopy atau ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Datanya, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2023 turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2023 tercatat sebesar US$ 398,3 miliar atau Rp 5.974 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$ 1), turun dibandingkan ULN akhir April 2023 yang sebesar US$ 403,0 miliar.

Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,7% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,3% (yoy). Kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta.

Dikutip dari keterangan tertulis Bank Indonesia, Senin (17/7/2023), posisi ULN pemerintah pada akhir Mei 2023 tercatat sebesar US$ 192,6 miliar, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 194,1 miliar, atau secara tahunan tumbuh 2,3% (yoy).

Lihat juga Video 'Mahfud Bakal Bahas Utang Negara ke Jusuf Hamka dengan Sri Mulyani':

[Gambas:Video 20detik]



(hal/kil)

Hide Ads