Saat Ganjar Bahas Proyek Rp 258 T Jokowi Bareng Airlangga

Terpopuler Sepekan

Saat Ganjar Bahas Proyek Rp 258 T Jokowi Bareng Airlangga

Anisa Indraini - detikFinance
Sabtu, 22 Jul 2023 15:15 WIB
Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto. (Tiara Aliya Azzahra/detikcom).
Foto: Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto. (Tiara Aliya Azzahra/detikcom).
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (17/7). Pertemuannya membahas Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai Rp 258,76 triliun yang berada di Jawa Tengah.

Airlangga mengatakan terdapat 37 PSN di Jawa Tengah. PSN ini merupakan proyek-proyek infrastruktur pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan.

"Di Jawa Tengah ada 37 PSN dan ada 18 dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2019. Investasinya sebesar Rp 258,76 triliun dan menyerap tenaga kerja sebesar 66.000 orang secara langsung," kata Airlangga usai pertemuan di kantornya, Jl. Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil Pertemuan Ganjar dan Airlangga

Proyek Strategis Nasional

Airlangga menyebut Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur merupakan tiga provinsi dengan PSN terbanyak. Untuk itu, dibutuhkan kehadiran Ganjar untuk membahas kemajuan dan kelanjutan proyek.

"Evaluasi sudah dilakukan. Sekarang kita tinggal evaluasi proyek-proyek yang lewat 2024, salah satunya tentu konfirmasi dengan Gubernur Jawa Tengah kali ini proyek apa yang akan berhenti di 2024 dan ke depannya perlu proyek seperti apa," ucap Airlangga.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, Ganjar mengatakan pertemuan ini juga dikarenakan masa kerjanya yang akan selesai pada September mendatang. "Saya selesai 5 September, maka saya bertanggung jawab menyelesaikan periode saya," bebernya.

Proyek yang Sudah Beroperasi

Sejauh ini PSN yang telah beroperasi di Jawa Tengah antara lain Tol Trans Jawa, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Waduk Cacaban, Bendungan Randugunting, pengembangan Pelabuhan Cilacap, Bandara Jenderal Besar Soedirman, jalur ganda atau double track Kereta Api lintas Selatan Jawa, Bendungan Pidekso, dan Bandara Ngloram.

Sementara PSN yang baru beroperasi sebagian di Jawa Tengah adalah Jalan Tol Semarang-Demak ruas Sayung-Demak. Terkendalanya beberapa proyek disebut karena masalah perizinan dan eksekusi lahan.

"Jadi beberapa ruas yang tadi tol belum selesai, semua sudah on going, beberapa bendungan yang belum selesai on going dan ada satu yang jalan tol menghubungkan antara Jawa Barat sampai Jawa Tengah di Cilacap dan ini nanti yang akan dilakukan review terkait target penyelesaian," papar Ganjar.

Ganjar Minta Percepatan untuk PSN Kawasan Industri

Ganjar meminta sejumlah percepatan untuk mendukung PSN beroperasi optimal di wilayahnya. Utamanya yang berada di Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KIB) sebagai sumber investasi masuk ke Jawa Tengah.

"Ada dua kawasan industri yang sekarang berkembang cukup pesat," kata Ganjar.

Untuk Kawasan Industri Kendal, Ganjar meminta agar segera dibangun pelabuhan (seaport). Sementara untuk di Kawasan Industri Terpadu Batang agar bisa ada dermaga (jetty).

"Kawasan Industri Kendal masih butuh seaport, maka Kementerian Perhubungan tadi akan segera mengkaji agar seaport-nya segera jadi. Yang kedua, jetty yang ada di kawasan Industri Batang agar ini bisa dibangun paralel sehingga nanti industri tumbuh dan keluar masuk melalui jetty ini bisa jauh lebih cepat," jelasnya.

Selain itu, kata Ganjar, soal pasokan gas yang pernah jadi komitmen bersama menyusul proyek pipa Cirebon-Semarang (Cisem) diharapkan bisa dipercepat. "Mudah-mudahan bisa dipercepat karena ini yang menjadi magnet bagaimana investasi masuk dengan cukup besar ke Jawa Tengah," kata Ganjar.

"Tentu saja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sangat mendukung program PSN ini. Kami menyampaikan terima kasih sama Pak Presiden, Pak Menko dan seluruh kementerian yang mengeksekusi dengan baik," pungkasnya.

(aid/eds)

Hide Ads