Arti Depresiasi, Karakter, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Arti Depresiasi, Karakter, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Natasya Humaira - detikFinance
Minggu, 23 Jul 2023 05:17 WIB
Ilustrasi Menghitung Aset
Ilustrasi depresiasi dan penghitungan aset. Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Depresiasi adalah sebuah metode untuk menghitung nilai aset yang disesuaikan dengan usia pemakaian. Depresiasi juga merupakan istilah dalam akuntansi yang menunjukkan adanya penurunan nilai aset setelah digunakan.

Artikel ini telah merangkum beberapa hal penting terkait depresiasi. Simak ulasannya di bawah ini sampai selesai.

Arti Depresiasi

Dikutip melalui buku Matematika SMK 2: Kelompok Bisnis dan Manajemen yang diterbitkan Grasindo, depresiasi adalah penurunan nilai (daya guna) aktiva tetap berwujud. Contohnya gedung, mesin, peralatan yang harus dialokasikan biayanya pada setiap periode.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Depresiasi bisa juga dianggap sebagai biaya yang muncul akibat penggunaan suatu aset tetap milik perusahaan. Biaya depresiasi ini bisa muncul dari aset yang digunakan secara terus-menerus hingga terjadi penyusutan.

Adanya depresiasi berdampak pada penurunan harga aset jika ingin dijual kemudian hari. Untuk diketahui, tanah tidak termasuk dalam aset yang dapat mengalami depresiasi.

ADVERTISEMENT

Karakteristik Depresiasi

Karakteristik depresiasi bisa meliputi 11 poin yaitu:

  • Depresiasi bersifat permanen, yang mengacu pada penurunan atau penyusutan secara bertahap dan terus-menerus.
  • Depresiasi dipahami sebagai beban terhadap sebuah laba.
  • Depresiasi bukanlah kerugian mendadak, karena harus selalu dihitung secara sistematis dan rasional.
  • Depresiasi termasuk ke dalam proses alokasi biaya kadaluarsa dan bukan merupakan penilaian aset tetap.
  • Jumlah nilai aset tetap yang mengalami depresiasi tidak dapat dipastikan, hanya bisa diperkirakan.
  • Depresiasi bisa terjadi karena faktor fisik dan fungsional.
  • Tujuan dasar depresiasi adalah untuk mempertahankan modal minimal.
  • Depresiasi pasti akan terjadi dan tidak bisa dihindari oleh perusahaan.
  • Terjadinya depresiasi tidak dipengaruhi oleh fluktuasi nilai pasar.
  • Perhitungan nilai depresiasi hanya berlaku pada aset tetap, seperti pabrik, peralatan, atau mesin.
  • Besaran nilai depresiasi tidak boleh melebihi nilai yang dapat disusutkan.

Faktor yang Memengaruhi Depresiasi

Dikutip dari laman repositori Universitas STEKOM, berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi depresiasi, yaitu:

1. Harga Perolehan

Harga perolehan merupakan harga awal ketika perusahaan membeli aset pertama kalinya. Harga perolehan nantinya akan menjadi tolak ukur akuntan untuk menentukan biaya depresiasi.

2. Nilai Residu

Nilai residu adalah nilai terakhir aset setelah tidak bisa didepresiasi kembali. Dengan kata lain, nilai residu merupakan nilai suatu aset setelah dikurangi biaya depresiasi.

3. Estimasi Masa Manfaat

Faktor estimasi masa manfaat ini merupakan perkiraan tentang waktu. Yaitu berapa lama sebuah aset dapat terus dimanfaatkan secara bertahap dan terus-menerus.

4. Pola Pemakaian

Pola pemakaian juga menjadi faktor yang mempengaruhi depresiasi. Dalam hal bagaimana seuatu aset digunakan selama proses produksi berlangsung. Biasanya, semakin berat pemakaiannya, maka estimasi waktu habis manfaatnya juga semakin cepat.

Metode Perhitungan Depresiasi

Ada beberapa cara atau metode untuk menghitung biaya depresiasi. Berikut adalah 6 metode perhitungan depresiasi:

1. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah cara perhitungan depresiasi berdasarkan waktu. Namun dinilai tidak begitu akurat karena akan menghasilkan nilai yang sama di setiap periode.

Rumus Depresiasi Metode Garis Lurus:

Depresiasi = Harga Pendapatan - Nilai Residu : Usia Ekonomis

2. Metode Beban Menurun

Metode ini merupakan cara menghitung depresiasi dengan mengacu pada total pendapatan tahunan dan penurunan saldo. Metode ini akan menghasilkan nilai depresiasi yang lebih besar di periode awal, yang kemudian mengecil di periode berikutnya.

Rumus Depresiasi Metode Beban Menurun:

Depresiasi = Harga Beli Aset x Persentase Penyusutan

3. Metode Aktivitas

Metode aktivitas adalah cara menghitung depresiasi yang mengacu pada dasar pemanfaatan aset.

Rumus Depresiasi Metode Aktivitas:

Depresiasi = {(Biaya Perolehan - Nilai Residu) x Estimasi Usia Penggunaan} : Usia Produktif

4. Metode Depresiasi Khusus

Metode depresiasi khusus merupakan cara menghitung depresiasi yang mengukur aktiva homogen dengan kemiripan fungsi. Metode ini akan melibatkan akuntan, sehingga tidak ada rumus yang digunakan oleh perusahaan.

5. Metode Saldo Menurun Ganda

Cara perhitungan ini didasarkan pada biaya penyusutan garis lurus tanpa nilai residu, yang kemudian dilipatgandakan. Metode ini bisa mengukur depresiasi dengan nilai buku aset setiap awal waktu.

Rumus Depresiasi Metode Saldo Menurun Ganda:

Depresiasi = (Harga Perolehan : Usia Ekonomis) x 2

6. Metode Unit Produksi

Metode ini menggunakan cara perhitungan depresiasi yang merincikan perhitungan aset dalam satuan waktu (jam) dan berat (kg).

Rumus Depresiasi Metode Unit Produksi:

Depresiasi = (Harga Pendapatan - Nilai Residu) x (Pemanfaatan Aset : Estimasi Usia)

Manfaat Menghitung Depresiasi

  • Penghitungan depresiasi memberi manfaat bagi perusahaan yaitu:
  • Menjelaskan keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dari aset tetap.
  • Perusahaan bisa mengetahui harga semua aset sebelum digunakan untuk operasional perusahaan.
  • Depresiasi secara tidak langsung dapat meminimalisir kerugian dari aset tetap.
  • Terjadinya secara sistematis dan bertahap, depresiasi bisa mengungkap biaya tiap periode karena dilakukan secara rutin.

Depresiasi adalah penyusutan nilai aset selama masa penggunaannya dalam sebuah perusahaan. Semoga artikel tentang penjelasan, cara menghitung dan faktor yang memengaruhinya ini bisa bermanfaat untuk kamu ya, detikers!




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads