Dyah Aristi Kusuma Putri (50) atau biasa disapa Putri tinggal seorang diri di rumah reyot tanpa listrik. Untuk kebutuhan sehari-hari ia mengaku sering mendapatkan bantuan dari warga sekitar, gereja, hingga dinas sosial.
Saat diajak berbicara, Putri sendiri nampak masih bisa berkomunikasi dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Namun ia sendiri terlihat linglung saat diajak bicara dan jawaban yang diberikannya sering kali berputar-putar dan kurang nyambung.
Dalam obrolan tersebut Putri mengaku dapat bertahan hidup di rumah reyot tersebut berkat bantuan dari lingkungan sekitar, mulai dari tetangga, gereja, hingga dinas sosial. Bantuan yang diterimanya bisa berupa uang untuk keperluan sehari-hari atau makanan jadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila mendapat bantuan berupa uang, putri sering menggunakannya untuk membeli sejumlah keperluan dapur seperti beras, sayur mayur, serta mi instan. Untuk proses memasaknya sendiri ia menggunakan kayu bakar dan alat masak seadanya.
"ya saya masak segala macam, tetap melakukan rutinitas dengan kayu bakar dengan apa, dengan apa, atau kalau gak saya beli atau apa-apa paling saya minta sembako, apa paling bahan pokoknya cabe atau apa itu aja," kata Putri, ditulis Senin (24/7/2023).
"(Uangnya dapat) dari segala macam, dari gereja dari apa aja, dari apa aja. (Banyak yang kasih ya bu?) iya, terus ada pembayaran (sumbangan) apa ini segala macam, ini juga dianterin," jelasnya lagi.
Sementara itu untuk kebutuhan air, Putri mengaku banyak menggunakan air tanah. Air ini ia dapat dari sumur yang ada di bagian belakang rumahnya, berdekatan dengan ruang bekas kamar mandi yang kini sudah dipenuhi puing-puing bangunan. "Kalau air masih bisa lah pakai air tanah, airnya ada (dari) sumur," ungkap Putri.
Lihat juga Video 'Kondisi Rumah Tua Terjepit Apartemen Mewah di Tanah Abang':