Pengumuman! Bansos Beras 30 Kg Mau Disalurkan Lagi Mulai Oktober

Pengumuman! Bansos Beras 30 Kg Mau Disalurkan Lagi Mulai Oktober

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 25 Jul 2023 11:35 WIB
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Pulo Brayan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (16/5/2023). Perum Bulog wilayah Sumatera Utaramenerima beras impor sebanyak 29.000 ton dari Pemerintah Pusat yang akan disalurkan untuk bantuan sosial tahap kedua dan ketiga sebanyak 20.000 ton. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/FransiscoCarollio
Jakarta -

Pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan pangan beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di akhir tahun 2023. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, tambahan bantuan sosial (bansos) beras tersebut sesuai hasil keputusan Rapat terbatas tentang Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Produk Pangan.

Arief menerangkan, penambahan bantuan ini merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo. Penyaluran bantuan beras akan disalurkan selama tiga bulan yakni Oktober, November dan Desember 2023, seperti penyaluran bansos beras sebelumnya pada Maret, April, dan Juni 2023.

Untuk itu, Arief telah menugaskan Perum Bulog untuk mempersiapkan kegiatan tersebut melalui surat nomor 171/TS.03.03/K/7/2023 tanggal 21 Juli 2023 tentang Penugasan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah dalam rangka Bantuan Pangan Beras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah menugaskan Perum Bulog untuk mempersiapkan penyaluran bantuan pangan beras bulan Oktober, November, dan Desember 2023 mendatang sehingga nantinya bantuan ini dapat menjadi bantalan sosial bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjaga daya beli dan upaya pengendalian inflasi pangan, dimana kita akan menghadapi momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024," ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023).

Adapun besaran bantuan pangan beras tersebut sama dengan bantuan sebelumnya sebesar 10 kg per penerima yang akan digelontorkan dalam tiga tahap, sehingga setiap KPM akan menerima 30 kg beras selama 3 bulan.

ADVERTISEMENT

Bantuan tersebut bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CBP) yang disimpan di gudang Perum Bulog.

Arief juga mengatakan akan memacu Perum Bulog untuk terus melakukan penyerapan beras guna menambah stok melalui pengadaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Kendati demikian, ia menegaskan prioritas pengadaan beras berasal dari produksi dalam negeri.

"Bapak Presiden Jokowi telah memerintahkan agar di akhir tahun 2023 nanti kita masih memiliki stok sekitar 1,2 juta ton untuk dibawa (carry over) ke tahun 2024, sehingga kita bisa lebih baik dalam melakukan langkah-langkah antisipasi stabilisasi pasokan dan harga pangan, untuk itu perencanaannya telah kami siapkan dengan baik," ujar Arief.

Arief mengatakan, penyaluran bantuan pangan di akhir tahun 2023 akan memberikan dampak positif terhadap penguatan daya beli masyarakat dan pengendalian inflasi. Apa lagi biasanya ada potensi kenaikan permintaan (demand) bahan pangan pada periode Natal dan Tahun Baru, jadi kenaikan tersebut harus diantisipasi agar tidak berdampak pada lonjakan harga pangan.

Sebagaimana diketahui pada semester I tahun 2023, stabilnya pasokan dan harga beras telah memberikan andil positif terhadap upaya pengendalian inflasi. Inflasi bulan Juni 2023 terjaga di angka 3,52% (yoy), menurun dari bulan Mei yang sebesar 4,0 (yoy)%. Untuk itu Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada jajarannya untuk menekan laju inflasi di bawah 3% (yoy).

"Kita harapkan nanti bulan September, Oktober, (inflasi) sudah di bawah 3. Kita harapkan," ujar Presiden Jokowi saat meninjau Pasar Tanjungsari Sumedang, Jawa Barat pada 11 Juli 2023.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah mengatakan bahwa pemerintah akn perpanjangan bantuan beras. Hal ini sebagai bentuk perlindungan pemerintah terhadap masyarakat terutama berpendapatan rendah.

"Ini adalah tambahan bantuan sosial yang kita perlukan untuk diperkuat pada saat guncangan dan tekanan masih kita lihat, dan pemulihan ekonomi jangan sampai meninggalkan kelompok paling rentan," ujarnya.

Lihat juga Video '5 Poin Penting Jokowi Usai Cabut PPKM':

[Gambas:Video 20detik]



(ada/das)

Hide Ads