Menko PMK Buka-bukaan Target Jokowi Kemiskinan Lenyap di 2024 Bisa Tak Tercapai

Menko PMK Buka-bukaan Target Jokowi Kemiskinan Lenyap di 2024 Bisa Tak Tercapai

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 25 Jul 2023 17:12 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Foto: Menko PMK Muhadjir Effendy (Anggi/detikcom)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy buka-bukaan soal target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kemungkinan tidak tercapai. Menurutnya, target Jokowi menghapus kemiskinan ekstrem 0% di 2024 kemungkinan tidak tercapai.

"Bapak Presiden menargetkan 2024 kita 0% ya kemiskinan ekstrim kita. Mungkin kalau 0% betul tidak ya. Nol koma iya. Tapi kita ingin bagaimana komanya (,) itu betul-betul mendekati nol," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Menurutnya ada sejumlah rintangan dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem, misalnya faktor geografis. Ia juga menyinggung keterhubungan antara satu daerah dengan daerah lainnya di pedalaman yang belum optimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, Kabupaten Mimika di Papua Tengah cenderung sudah makmur dan modern. Namun kondisi di daerah sekitarnya belum sebaik Mimika karena akses jalan rayanya hanya satu.

"Satu Kabupaten justru sangat makmur, modern yang tidak terhubung (dengan distrik di sekitarnya), itu Mimika. Jadi Mimika itu kota maju tapi tidak bisa membuat maju yang lain karena nggak ada akses," bebernya.

ADVERTISEMENT

Belum lagi kerap terjadi aksi pemalangan yang berdampak luas bagi masyarakat. Muhadjir menyebut aksi semacam ini bisa membuat aliran listrik mati selama 3-4 hari.

"Kalau jalan dipalang, selesai ini. Lumpuh semua termasuk listrik. Karena suplai solar dari Abepura kalau macet, seluruh kabupaten nggak ada listrik 3-4 hari. Malamnya bisa sampe 50 palang. Itu semua harus bayar," tuturnya.

"Ini contoh bagaimana kita mengatasi kemiskinan di daerah seperti itu. Baru mau tumbuh sudah dipatahin lagi. Ini saya langsung diskusi dengan tokoh agama gimana caranya ini," lanjutnya.

Namun, pemerintah terus berkomitmen agar daerah yang dilanda konflik semacam itu tidak menghambat upaya mengentaskan kemiskinan. Ia menyebut ada puluhan hingga ratusan daerah yang nasibnya serupa.

Meski begitu Muhadjir optimis angka kemiskinan ekstrem terus berkurang. Dari data BPS bulan Maret 2023, tingkat kemiskinan ekstrem turun dari 1,74% menjadi 1,12%.

"Jadi selama 6 bulan kita bisa menurunkan 0,6% kemiskinan ekstrem. Saya berharap survey September kita sudah berada di bawah 1% sesuai target Bapak Presiden," pungkasnya.

(das/das)

Hide Ads