- Pengertian Personal Branding
- Fungsi Personal Branding
- Konsep Personal Branding 1. Spesialisasi (The Law of Specialization) 2. Kepemimpinan (The Law of Leadership) 3. Kepribadian (The Law of Personality) 4. Perbedaan (The Law of Distinctiveness) 5. Terlihat (The Law of Visibility) 6. Kesatuan (The Law of Unity) 7. Keteguhan (The Law of Persistence) 8. Nama Baik (The Law of Goodwill)
- Tips Membangun Personal Branding 1. Sesuaikan dengan Passion 2. Ketahui Apa yang Jadi Kelebihan Diri 3. Konsisten
Dalam dunia kerja, detikers perlu menunjukkan skill, kreativitas, serta tekad yang kuat. Apabila kamu memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan karyawan lain, hal tersebut bisa dijadikan sebagai personal branding.
Personal branding sangat penting terutama dalam dunia kerja. Cara ini dilakukan untuk memikat orang-orang penting yang ada di dalam maupun luar perusahaan, sehingga ingin mengajak kerja sama dengan dirimu.
Lantas, apa sih personal branding itu? Lalu apa manfaat personal branding dalam dunia kerja? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Personal Branding
Personal branding adalah sebuah pencitraan pribadi yang mewakili serangkaian keahlian, suatu ide cemerlang, sebuah sistem kepercayaan, dan persamaan nilai yang dianggap menarik oleh orang lain. Istilahnya, personal branding digunakan untuk 'menjual' diri kepada orang-orang, namun dengan makna yang positif dan hasilnya positif juga.
Mengutip E-jurnal milik radenfatah.ac.id, personal branding merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang menggabungkan dua kata, yakni 'personal' dan 'branding'. Kata 'personal' memiliki arti pribadi atau diri sendiri.
Sedangkan 'branding' adalah sebuah upaya memperkenalkan produk hingga produk itu dikenal, diakui, dan digunakan oleh masyarakat. Karena hal ini berkaitan dengan 'personal', maka branding yang dilakukan bukanlah dalam bentuk barang, melainkan manusia yang punya berbagai kemampuan.
Pada intinya, personal branding adalah suatu proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki oleh seseorang, di antaranya kepribadian, kemampuan, nilai-nilai, dan bagaimana stimulus tersebut menimbulkan persepsi positif di masyarakat, yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat pemasaran.
Fungsi Personal Branding
Dalam dunia kerja, personal branding memiliki sejumlah fungsi yang dapat menguntungkan karyawan. Simak fungsi personal branding di bawah ini:
- Sebagai bentuk pengenalan identitas diri kepada orang lain. Dengan melakukan personal branding, maka perusahaan dapat mengetahui segala keahlian dan spesialisasi tertentu yang dimiliki olehnya.
- Sebagai bentuk promosi kepada orang lain bahwa dirinya punya daya tarik dalam hal membangun citra, memberikan kualitas terbaik, jujur, bertanggung jawab, dan lain sebagainya.
- Sebagai bentuk sebuah janji terhadap perusahaan bahwa dirinya akan selalu memberikan kemampuan yang terbaik, tetap konsisten, serta bisa diandalkan.
Konsep Personal Branding
Menurut Peter Montoya dalam E-jurnal milik ui.ac.id, ada delapan konsep dalam personal branding atau yang disebut The Eight Laws of Personal Branding. Simak delapan konsep personal branding di bawah ini:
1. Spesialisasi (The Law of Specialization)
Konsep personal branding yang pertama adalah spesialisasi. Konsep ini dapat dilakukan pada satu atau beberapa cara, mulai dari ability (kemampuan), behavior (perilaku), lifestyle (gaya hidup), mission (misi), product (produk), profession (profesi), dan service (pelayanan).
2. Kepemimpinan (The Law of Leadership)
Seseorang yang memiliki personal branding kuat umumnya memiliki kepemimpinan yang tegas, sehingga dapat memutuskan sesuatu dalam kondisi yang penuh ketidakpastian. Selain itu, seorang pemimpin juga dapat memberikan arahan yang jelas dan teratur.
3. Kepribadian (The Law of Personality)
Karakteristik personal branding selanjutnya adalah kepribadian, di mana ia memiliki kepribadian yang hebat dan baik, namun tidak harus menjadi sempurna di mata orang lain.
4. Perbedaan (The Law of Distinctiveness)
Personal branding yang baik memiliki sejumlah perbedaan dari orang lain. Sebagian orang mungkin akan meniru personal branding dari sejumlah tokoh ternama, namun kamu bisa membuat pencitraan diri yang berbeda dan unik.
5. Terlihat (The Law of Visibility)
Maksudnya adalah, seorang personal branding harus dilihat secara konsisten sampai ia dikenal banyak orang secara luas. Agar dirinya bisa 'dilihat', dibutuhkan usaha maksimal, kerja keras, dan juga mempromosikan dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan baik.
6. Kesatuan (The Law of Unity)
Kehidupan seorang personal branding harus sejalan dengan etika moral dan sikap yang telah ditentukan oleh dirinya. Dengan adanya kesatuan tersebut, maka dapat menjadi cermin dari sebuah citra yang baik di kalangan luas.
7. Keteguhan (The Law of Persistence)
Keteguhan memiliki arti bahwa setiap personal branding membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang. Selama proses itu berjalan, ia harus teguh dan percaya diri bahwa mendapatkan personal branding yang baik di mata masyarakat.
8. Nama Baik (The Law of Goodwill)
Konsep personal branding yang terakhir adalah menjaga nama baik. Terlebih jika dirinya telah terkenal sebagai orang yang baik dan ramah, maka ia harus konsisten menjaga nama baik tersebut agar terus memberikan hal yang positif dan bermanfaat.
Tips Membangun Personal Branding
Semua orang bisa membangun personal branding. Namun, sebaiknya ketahui dahulu apa saja yang perlu diperhatikan, sehingga bisa membuat personal branding yang baik.
Dilansir situs Michael Page, berikut tips membangun personal branding yang baik.
1. Sesuaikan dengan Passion
Hampir setiap orang memiliki passion yang berbeda-beda, tetapi ada juga yang mempunyai kesamaan. Jika kamu ingin memiliki personal branding yang baik, detikers perlu menyesuaikan dengan passion atau minat dari dalam diri.
2. Ketahui Apa yang Jadi Kelebihan Diri
Personal branding adalah bentuk pencitraan diri di depan orang lain. Maka dari itu, apa yang 'dipamerkan' adalah suatu hal yang unggul dan lebih hebat daripada orang lain. Oleh sebab itu, ketahui kekuatan (strengths) di dalam diri.
3. Konsisten
Hal yang paling penting dalam membuat personal branding adalah konsisten. Jika sudah mengetahui passion dan letak kelebihanmu, maka detikers harus konsisten dan jangan pernah putus asa.
Nah, itu dia penjelasan mengenai personal branding mulai dari pengertian, fungsi, konsep, dan tipsnya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers!
(ilf/fds)