TikTok menjadi sorotan karena dituding menghapus segala konten yang mengkritik Project S, salah satunya yang dibuat influencer Irwandi Ferry . Apa kata manajemen TikTok?
Head of Communications TikTok Indonesia Anggini Setiawan menegaskan, penghapusan tersebut sama sekali tak mengandung maksud untuk membungkam content creator. Hal ini murni karena adanya masalah dalam moderasi konten.
"Sama sekali bukan. Silakan dilihat, berbagai macam konten yang mengkritik TikTok banyak kok. Dan itu memang merupakan komitmen kami dalam user generated content (UGC), selama tidak menyalahi community guideline mereka tetap ada di platform kami," katanya, saat ditemui di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Anggini menyebut konten tersebut sudah naik kembali. Ia menegaskan kembali, penghapusan konten tersebut berkenaan dengan masalah moderasi alias penilaian secara otomatis.
"Kadang-kadang memang ada masalah di moderasi. Tetapi kita sudah perhatikan lagi, sayangnya memang pemilik konten tidak report (ke TikTok langsung). Jadi kita dengarnya ketika sudah marak di sosial media," kata Anggini,.
Anggini menjelaskan, moderasi konten di TikTok tidak hanya dari segi isi konten tetapi juga visual. Dalam kasus influencer terkait, kontennya sempat dihapus karena mengandung unsur iklan perjudian.
"Contoh, community guideline kita itu sangat straight untuk perlindungan anak. Konten lucu secara esensi tidak berbahaya. Misalnya anak kamu kepleset tapi di moderasi kita kontennya menyalahi community guideline. Kemarin kebetulan (konten yang di-takedown) ada visual judinya," ujar Anggini.
Sebagai tambahan informasi, video TikTok tersebut diunggah oleh Irwandi Ferry. Lewat akun Instagramnya, @irwandiferry, ia membagikan cerita bahwa kontennya telah dihapus oleh pihak TikTok karena alasan mengandung unsur perjudian. Padahal, video yang sama pun juga diunggah olehnya di akun Instagramnya itu. Adapun isi video itu membahas tentang social commerce dan menyinggung soal bahayanya Project S TikTok.
Sebagai tambahan informasi, Project S merupakan platform e-commerce yang diluncurkan oleh perusahaan induk TikTok, ByteDance. Platform ini dilaporkan telah beroperasi di pasar Inggris pada 21 Juni 2023 kemarin. Berbeda dengan TikTok Shop yang beroperasi sebagai platform penjualan online di mana para pedagang dapat memamerkan dan menjual produk mereka, Project S merupakan platform di mana perusahaan langsung menjual dagangannya sendiri.
Diberitakan semua barang yang diiklankan itu nantinya akan langsung dikirim dari China, dan dijual oleh perusahaan milik TikTok yang terdaftar di Singapura. Modelnya mirip dengan cara Amazon membuat dan mempromosikan sendiri rangkaian produk terlarisnya. Meski saat ini Project S TikTok belum ada di Indonesia, namun perhatian berbagai pihak tengah tertuju pada isu ini. Pasalnya, proyek ini disinyalir akan sangat merugikan UMKM RI.
Simak juga Video 'Menkominfo Bakal Cari Solusi Soal Polemik Project S TikTok Shop':