Airlangga: Proyek Strategis Nasional Jadi Economic Driver Indonesia

Airlangga: Proyek Strategis Nasional Jadi Economic Driver Indonesia

Hana Nushratu Uzma - detikFinance
Rabu, 26 Jul 2023 17:26 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk di dalamnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), merupakan salah satu upaya transformasi ekonomi.
Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk di dalamnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), merupakan salah satu upaya transformasi ekonomi.

Sebagai economic driver bagi Indonesia, PSN perlu didukung oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing. Adanya infrastruktur yang dibangun melalui PSN juga menjadi penting bagi Indonesia untuk bisa lepas dari jeratan penghasilan menengah (middle income trap).

"Kita ketahui ke depan di tahun 2035 Indonesia berpotensi untuk lepas dari jebakan negara menengah. Jebakan negara menengah ini hanya bisa dilakukan kalau kita punya masyarakat yang produktif," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (26/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena bonus demografi kita tinggal 13 tahun. Tidak semua negara lulus dari middle income trap. Kuncinya tentu adalah infrastruktur, baik darat, udara, dan laut. Indonesia butuh SDM yang sehat dan cerdas. Siap bersaing dengan perubahan artificial intelligence (AI). Nah itu yang paling penting," tambahnya dalam pertemuan Conference on National Strategic Projects (PSN), yang digelar Rabu (26/7/2023) di Jakarta.

Lebih lanjut, Airlangga juga menjelaskan Pemerintah juga mendorong pembangunan kualitas SDM warga yang ada sekitar kawasan selain mendukung upaya pembangunan. Oleh karenanya, ia mengingatkan pentingnya sekolah politeknik.

ADVERTISEMENT

"Kalau tidak, masyarakat sekitar tidak langsung menikmati. Pemerintah juga mendorong agar CSR-CSR wajib ke wilayah di sekitar lokasi kegiatan ekonomi berada. Kita tidak ingin melihat ekonomi tinggi, pembangunannya tinggi, tetapi masih ada angka kemiskinan," tegas Airlangga.

Terkait pembangunan infrastruktur, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia memiliki energy cost yang murah. Hal ini membuktikan bahwa infrastruktur Indonesia dibangun secara efisien dan berdaya saing. Indonesia juga mendorong reformasi industri 4.0 berbasis digital, yang didukung dengan pembangunan infrastruktur.

Sebagai informasi, dalam pembangunan PSN, Kemenko Perekonomian berperan mengkoordinasikan Kementerian/Lembaga dan mengawal pembangunan PSN agar berjalan sesuai target. Sebagai penopang utama transformasi ekonomi, sebanyak 158 Proyek Strategis Nasional telah beroperasi dalam delapan tahun terakhir, dengan nilai investasi mencapai Rp 1.107,2 Triliun.

Selanjutnya, Airlangga juga menyinggung tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Sebagai salah satu bagian dari PSN, pembangunan IKN dapat mendorong diversifikasi ekonomi menjadi representasi kemajuan bangsa.

Dalam sesi doorstop, Airlangga menyampaikan terkait pertemuan Indonesia dalam Global Crisis Response Group (GCRG) beberapa waktu lalu. Ia menyebut bahwa Indonesia menjadi champion dalam GCRG karena dinilai mampu menangani tantangan-tantangan yang tengah dialami dunia, salah satunya terkait pangan karena dalam PSN juga terdapat pembangunan food estate.

Selain itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sedang mengajukan diri untuk menjadi anggota organisasi kerja sama ekonomi Eropa (OECD). Selain didukung oleh berbagai negara, upaya masuk ke OECD ini menjadi roadmap penting menuju Indonesia Maju.

"Semoga dengan conference ini masyarakat menjadi aware apa yang kita bangun secara fisik, di darat, di udara, di laut, dan itu semuanya membuat ekonomi kita lebih berdaya saing," pungkasnya.

Sebagai informasi, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Menteri PUPR, Wakil Gubernur Jawa Timur, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, jajaran K/L terkait, WKU KADIN Indonesia, IKA Universitas Padjajaran, para CEO mitra Pemerintah, dan mahasiswa.

(akd/ega)

Hide Ads