Komisaris Transmedia Ishadi SK (Soetopo Kartosapoetro) telah meluncurkan biografinya berjudul 'Broadcaster Empat Zaman'. Dalam buku itu menceritakan perjalanan hidup sejak Ishadi kecil hingga karirnya di dunia jurnalistik khususnya di pertelevisian.
Komisaris Transmedia itu memiliki cerita hidup yang cukup 'roller coaster', terutama dalam perjalanan karirnya. Dalam bukunya, Ishadi bercerita bagaimana ia memulai karirnya di TVRI yang awalnya menjadi reporter.
Saat asik-asiknya melahirkan program baru di TV pemerintah tersebut dan sempat menjadi Kepala Pemberitaan TVRI, Ishadi tiba-tiba dimutasi ke TVRI Yogyakarta. Kala itu TVRI Yogyakarta menjadi stasiun televisi yang tergolong buruk. Meski sempat sedih, Ishadi nyatanya bangkit dan membuat terobosan program yang menarik terutama untuk anak muda di Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah ini juga diceritakan oleh Founder dan Chairman CT Corp, Chairul Tanjung saat peluncuran buku Ishadi. Pria yang akrab disapa CT itu merupakan sosok terdekat Ishadi dan ikut menyaksikan perjalanan karir Ishadi SK.
"Saya saksi sejarah yang menyaksikan pak Ishadi dari mulai awal pernah menjadi kepala pemberitaan TVRI dibuang ke Jojga. Biasanya kalau dibuang ke Jogja tenggelam. Beliau malah bisa hidup, tiba-tiba mencuatlah yang namanya stasiun televisi Jogja pusat pelatihan TVRI pada waktu itu di Jogja," katanya dalam bukunya berjudul Broadcaster Empat Zaman, di Gedung Bank Mega, Rabu (26/7/2023).
CT juga bercerita bagaimana Ishadi sempat dipecat beberapa kali dari jabatan yang dimiliki. Pertama, dia sempat menjabat sebagai Direktur TVRI kemudian dipecat, lalu sempat menjadi pejabat di TPI dan Direktur Jenderal pada Ditjen Radio dan Televisi dan Film (RTF) dan kemudian dipecat.
"Dipanggil lagi jadi Dirjen, dipecat lagi. Jadi dibuku itu ada pada saat beliau dipecat jadi Dirjen dia telpon saya kebetulan saya lagi di Washington waktu itu. Beliau telepon saya 'pak Chairul saya dipecat lagi'," jelas dia.
Setelah kisah itu, CT mengatakan kepada Ishadi yang saat itu curhat telah dipecat untuk bersama-sama membangun perusahaan televisi bersama yang saat ini dikenal sebagai Trans TV.
"Saya bilang 'yaudah kalau sudah kapok dipecat-pecat terus, kita bikin televisi sendiri aja," terang dia.
"Bagaimana akhirnya kita membuat televisi sendiri namanya Trans TV yang berarti PT Televisi Transformasi Indonesia. Alhamdulillah di tangan Trans TV berkembang industri televisi swasta yang luar biasa ini yang merupakan cikal bakal berdirinya dan berkembangnya CT Corp yang bapak ibu lihat saat ini," jelasnya.
Saat ini Ishadi menjabat sebagai Komisaris Transmedia Ishadi SK. Bersama CT, Trans TV sudah berkembang dengan berbagai televisi lainnya Trans7, CNN, dan CNBC. CT Corp sendiri juga telah memiliki sejumlah media online yang tergabung dalam naungan Detiknetwork.
(ada/das)