Zulhas Bicara Kunci Atasi Krisis Pangan hingga Geopolitik, Bagaimana Caranya?

Zulhas Bicara Kunci Atasi Krisis Pangan hingga Geopolitik, Bagaimana Caranya?

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 27 Jul 2023 21:30 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di Balai Sidang Muktamar Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan/Foto: Dok. Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas bicara soal tantangan yang dihadapi Indonesia dan banyak negara di dunia. Tantangan yang dimaksud seperti krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan, hingga krisis geopolitik.

"Alhamdulillah tantangan tersebut dapat kita atasi bersama dengan kata kunci kerja sama dan kolaborasi," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).

Zulhas menyampaikan hal tersebut dalam rapat kerja nasional (Rakernas) di Balai Sidang Muktamar Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/7). Acara ini digelar Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah hingga Sabtu (29/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulhas memaparkan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan. Bahkan, pada triwulan I-2023, ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5%, yaitu 5,03%.

"Neraca perdagangan Indonesia juga tetap mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020. Pada Januari-Mei 2023 nilai surplus mencapai US$ 16,48 miliar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Capaian positif dari sisi ekonomi dan perdagangan ini, kata Zulhas, tentu menjadi modal dasar yang kuat untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

"Di tahun 2045 Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju dengan PDB per kapita di atas US$ 30 ribu atau peringkat ke-5 di dunia. Kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di dunia internasional juga meningkat, termasuk dalam lima besar Global Power Index," tuturnya.

Untuk itu, Zulhas menegaskan, pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dalam mendukung pelaksanaan Visi Indonesia Emas 2045. Yaitu mewujudkan Indonesia sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.

"Oleh karena itu, tiga hal pokok yang menjadi sangat penting bagi pembangunan Indonesia ke depan adalah stabilitas bangsa yang terjaga, keberlanjutan dan kesinambungan, serta sumber daya manusia yang berkualitas," imbuhnya.

Zulhas berharap, melalui kegiatan dialog kebangsaan seperti ini, generasi muda Muhammadiyah semakin menyadari pentingnya menjaga persatuan bangsa pada tahun politik untuk mencapai Indonesia Emas 2045 yang dicita-citakan bersama.

"Saya juga berharap MPKSDI PP Muhammadiyah dapat menjadi wadah bagi para intelektual muda untuk produktif dan berkontribusi aktif memajukan ekonomi dan perdagangan Indonesia," pungkasnya.

(ara/ara)

Hide Ads