Bisnis Google Masih Subur Meski Diganggu 'Serangan' AI, Ini Buktinya

Bisnis Google Masih Subur Meski Diganggu 'Serangan' AI, Ini Buktinya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 30 Jul 2023 10:09 WIB
Kantor Google
Foto: Getty Images/JHVEPhoto
Jakarta -

Saham induk usaha Google, Alphabet meroket 10% minggu ini setelah perusahaan tersebut melaporkan pendapatan kuartal. Keuangan induk Google nampak masih tumbuh meskipun tipis di tengah serangan aplikasi AI yang menyaingi mesin pencarian Google.

Dilansir dari CNBC, Minggu (30/7/2023), Google telah menghadapi banyak masalah tahun ini seputar kesehatan bisnis mesin pencarian yang menjadi usaha utama. Pasalnya, pasar iklan digital makin merosot dan potensi jangka panjang chatbot kecerdasan buatan dinilai dapat mengganggu trafik iklan.

Namun, perusahaan berhasil menunjukkan mereka memiliki banyak cara untuk berhasil meskipun ada tantangan yang sangat nyata. Di kuartal II pendapatan Alphabet naik 7% menjadi US$ 74,6 miliar atau sekitar Rp 1.117 triliun (kurs Rp 15.000).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapatan iklan Google hanya meningkat 3,3% dari tahun sebelumnya, tetapi itu merupakan peningkatan dari kuartal pertama, ketika pendapatan iklan turun. Sejalan dengan itu, unit YouTube dan Cloud Google juga menunjukkan pertumbuhan pendapatan.

Kemudian, pendapatan mesin pencarian, yang merupakan mayoritas bisnis iklan Google, juga mengalami pertumbuhan yang stabil selama kuartal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pertumbuhan pendapatan melampaui pertumbuhan biaya untuk pertama kalinya dalam beberapa saat," tulis analis Bernstein dalam sebuah catatan setelah laporan pendapatan.

Data-data ini nampaknya sedikit melegakan investor Google yang sedang khawatir bahwa pengguna mesin pencarian akan beralih ke chatbot AI generatif dari OpenAI yang dibekingi Microsoft sebagai investor utama startup tersebut.

(hal/das)

Hide Ads