Ada Temuan Sapi Impor Kena Penyakit, Mentan: Kita Harus Berani Setop!

Ada Temuan Sapi Impor Kena Penyakit, Mentan: Kita Harus Berani Setop!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 02 Agu 2023 16:01 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kulon Progo, DIY, Rabu (9/11/2022).
Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan pemerintah tidak akan ragu melakukan penyetopan impor sapi yang bermasalah, khususnya sapi yang terjangkit penyakit kulit Lumpy Skin Diseases (LSD). Dari manapun negaranya, bila penyakit itu ditemukan impor akan dihentikan.

Terakhir kali penyakit kulit LSD ditemukan pada sapi-sapi impor asal Australia. Ada sekitar 13 ekor sapi yang ditemukan terkena LSD.

"Kalau memang dari sana sumbernya, ya dari mana aja negaranya ya, aku nggak perlu bilang negaranya kan, yang penting kita harus berani setop karena itu nggak bisa dimakan," ungkap Syahrul ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahrul menjelaskan ternak di seluruh dunia saat ini sedang dibayangi penyakit LSD. Menurutnya, hal ini terjadi karena ada perubahan iklim, membuat banyak sekali bakteri yang terkubur bertahun-tahun lamanya muncul lagi.

"Seluruh dunia ada LSD sekarang. Bakteri dengan adanya cuaca buruk climate change sekarang bakteri puluhan beribu tahun di bawah sekarang naik. Jadi semua dapat," beber Syahrul.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, nasib impor sapi Australia sendiri sampai saat ini masih dilakukan meskipun ada temuan sapi yang terkena penyakit kulit LSD.

Kepala Barantan Bambang menyebut Indonesia tidak menyetop impor sapi dari Australia secara penuh, impor sapi masih berjalan dan dikirim dari 56 peternakan lainnya. Impor dihentikan hanya pada sapi-sapi yang berasal dari empat fasilitas peternakan yang ternaknya ditemukan terjangkit LSD.

"Penangguhan ini dilakukan sampai dengan hasil investigasi temuan penyakit LSD lebih lanjut. Ekspor sapi hidup dari Australia tetap dapat berjalan dari 56 peternakan atau premises dari total 60 yang terdaftar," kata Kepala Barantan, Bambang di kantor Kementan, Jakarta Selatan.

(hal/rrd)

Hide Ads