Jaga Stok Pangan, Pemerintah Mau Bangun Gudang Logistik di Papua Tengah

Jaga Stok Pangan, Pemerintah Mau Bangun Gudang Logistik di Papua Tengah

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 08 Agu 2023 14:57 WIB
RI Dukung Penuh Bantuan ke Vanuatu dan Myanmar
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pemerintah berencana membangun gudang logistik untuk menjaga pasokan pangan di Papua Tengah. Gudang logistik itu akan dibangun di Lembah Agandugume yang tiga distriknya disebut mengalami bencana kelaparan dan membuat enam orang meninggal dunia.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, selama ini masalah yang terjadi di Agandugume adalah kesulitan akses logistik. Untuk mengantisipasi krisis pangan yang terjadi karena cuaca ekstrem akan dibuatkan gudang logistik untuk menampung kebutuhan pangan masyarakat.

"Tadi sudah mendapatkan persetujuan dari Bapak Presiden, nanti kita akan membangun gudang logistik di Lembah Agandugume untuk meng-cover tiga distrik yang ada di sana, di lembah itu ada tiga distrik," ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, setelah gudang logistik dibentuk nantinya pemerintah menyiagakan tenaga keamanan permanen pada gudang logistik. "Kemudian, nanti akan ditempatkan tenaga keamanan permanen karena di situ belum ada tenaga keamanannya," kata Muhadjir.

Dalam bahan laporan Muhadjir yang diberikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian PUPR juga diminta membangun jalan, jembatan, dan pengembangan Bandara Perintis Agandugume dan Bandara Sinak.

ADVERTISEMENT

Muhadjir juga menjelaskan yang terjadi di Papua Tengah adalah kekurangan makanan yang disebabkan oleh siklus cuaca dingin yang menyebabkan pasokan makanan layak bagi masyarakat berkurang.

Dia menjabarkan setiap tahun di Papua Tengah selalu terjadi hujan es yang diikuti dengan munculnya embun salju. Embun salju ini diyakini menumbuhkan bakteri pada tanaman umbi-umbian yang banyak dijadikan bahan pangan pokok masyarakat.

Ada kemungkinan karena umbi-umbian itu dimakan maka ada beberapa masyarakat yang keracunan dan menyebabkan kematian. Dalam bahan laporannya ke Presiden Joko Widodo pun disebutkan kematian terjadi karena diare dan dehidrasi.

"Memang itu sudah rutin itu tiap tahun terjadi, yaitu kalau bulan Mei nanti ada hujan es, kemudian itu akan diikuti dengan embun salju. Nah itu iklim seperti itu menumbuhkan bakteri yang kemudian bakteri itu menyerang umbi-umbian yang menjadi makanan pokok mereka," jelas Muhadjir.

"Ini akibatnya busuk (umbi-umbiannya) dan nanti dipaksa dimakan itu jadi diare," lanjutnya.

(hal/ara)

Hide Ads