Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan untuk mengantisipasi dampak buruk El Nino pada pasokan pangan, pihaknya mempersiapkan lahan seluas 500 ribu hektare (ha) untuk ditanami padi. Upaya ini untuk menutup kemungkinan penurunan produksi padi akibat El Nino.
"Kita lakukan buat 500.000 hektare. Kita sudah siapkan, kemarin di Sumatera Selatan saja siap 160 ribu ha," kata Syahrul dalam rapat dengan jajarannya di Kantin Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2023) kemarin.
Syahrul menjelaskan hasil panen dari 500 ribu ha itu untuk menutup kemungkinan penurunan produksi padi. Di mana berdasarkan prediksinya akan ada penurunan produksi sebesar 1,2 juta ton beras jika kondisi El Nino tahun ini tinggi. Lahan 500 ribu ha itu diprediksi menghasilkan 1,5 juta ton beras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dia kelembabannya diatas 42 derajat saja, maka produktivitas kita menurun secara scientific dia akan bersoal 382.000 ton. Hitung lagi kalau yang paling dahsyat kelembabannya 88 derajat yang hilang 1,2 juta ton. Sekarang para dirjen turun, kalian turun tangan kita buat yuk kita buat 1,5 (juta ton)," jelas dia.
Dalam paparannya, ada 10 daerah yang disiapkan mencakup 500 ribu ha tersebut. Pertama lokasi utama yang terdiri dari 6 provinsi, di antaranya Sumatera Utara 45.000 ha di 13 kabupaten, Sumatera Selatan sebanyak 74.500 ha di 10 kabupaten.
Kemudian, di Jawa Barat 39.500 ha di 6 kabupaten, Jawa Timur 59.000 ha di 14 kabupaten, Jawa Tengah 86.000 ha di 22 kabupaten dan Sulawesi Selatan 81.000 ha di 11 kabupaten.
Kedua lokasi pendukung yakni 4 provinsi di antranya Lampung sebanyak 36.000 ha di 6 kabupaten, Banten 16.000 ha 4 kabupaten, Kalimantan Selatan 51.000 ha di 9 kabupaten dan NTB 12.000 ha di 5 Kabupaten.
"Jadi kalau 500.000 ton kali 6 ton per ha menjadi 3 juta lebih kan gabah. Kalau dikonversi menjadi beras 50% berarti ada 1,5 juta kan. Kalau gitu nggak boleh impor dong," pungkasnya.
Sebelumnya, Syahrul juga pernah menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan 500 ribu hektare lahan pangan produktif di sekitar 6 provinsi penghasil beras. Hasil produksi di 6 provinsi ini bakal menjadi cadangan utama Indonesia melewati siklus el nino.
"Saya baru pulang dari 6 provinsi dan 6 provinsi menyatakan kesiapannya untuk mempersiapkan lahan yang kita konsentrasikan kalau ada besok masalah dengan el nino untuk kepentingan nasional. Enam daerah itu antara lain Sumut, Sumsel, 3 di Jawa, di tambah dengan Sulsel," beber Syahrul, usai melakukan rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
"Kemudian penyangganya ada Kalsel, NTB, Banten, dan Lampung," lanjutnya.
Simak Video: Dampak El Nino: Suhu Permukaan Laut Global Cetak Rekor Tertinggi