Biro statistik nasional Prancis (INSEE) mengatakan harga pangan nasional di negara itu mengalami kenaikan hingga Juli 2023 ini. Padahal tingkat inflasi Prancis mulai mengalami penurunan.
Melansir dari situs berita RT.com, Senin (14/8/2023), dilaporkan harga produk food and beverage (f&b) di supermarket mengalami kenaikan hingga 13,1%. Kemudian harga daging dan minuman di Prancis juga mengalami kenaikan hingga 11,3% dan 10,1%.
Tidak berhenti di sana, harga produk makanan lainnya juga tercatat mengalami peningkatan hingga 15%.Selanjutnya ada juga produk-produk pembersih rumah dan kebersihan yang harganya naik 9,4%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal rata-rata tingkat inflasi tahunan di Prancis pada awal semester dua tahun ini sudah berada di 4.3%, turun dari yang sebelumnya 4,5% pada Juni 2023. Inflasi rata-rata ini masih sejalan dengan prediksi dan tercatat yang terendah sejak Februari 2022.
"Inflasi dilaporkan mereda karena penurunan harga energi dan kenaikan harga makanan dan produk manufaktur yang lebih moderat," tulis RT.com dalam laporannya.
Di luar itu, bulan lalu pemerintah Prancis juga telah mengirimkan rencana pengeluaran 2024 ke parlemen yang menyerukan pemotongan pengeluaran hingga 4,2 miliar euro atau setara dengan Rp 70,42 triliun (kurs Rp 16.769/euro).
Perampingan anggaran pengeluaran ini dilakukan pemerintah Prancis demi mengurangi beban utang negara yang sudah mencapai 111.6% dari GDP. Kebijakan penghematan diharapkan dapat mengurangi utang publik sampai 108.3% dari GDP pada 2027.
(fdl/fdl)