Indonesia menghentikan impor sapi hidup dari empat peternakan asal Australia. Hal ini usai ditemukannya sejumlah sapi dari negara tersebut terdeteksi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit infeksius.
Karena masalah tersebut, Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengungkap akan memberikan dampak pada harga atau ukuran produk makanan yang berbahan baku daging sapi, seperti sosis hingga nugget.
Ketua Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan, meski dikhawatirkan akan ada kenaikan harga produk tersebut, Adhi memastikan kenaikannya tidak dalam waktu dekat. Karena untuk pengusaha besar biasanya sudah memiliki stok dari awal hingga akhir tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas dengan kenaikan bahan baku ini yang pasti akan ada kenaikan harga di ritel. Tetapi lagi-lagi saya katakan perusahaan besar rata-rata punya stok bahan baku yang cukup dan stok yang cukup biasanya sampai akhir tahun," ujar dia ditemui di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Sementara kenaikan yang akan terjadi lebih cepat yakni produk makanan olahan dari industri rumah tangga. Jika para industri kecil menengah (IKM) tidak menaikkan harga produk nugget hingga sosis, biasanya ukurannya akan lebih kecil.
"Yang besar masih bertahan (harganya) tetapi yang kecil-kecil, rumah tangga yang bikin nugget, sosis, itu biasanya rumah tangga mengecilkan ukuran atau naik harganya," jelas dia.
Sebelumnya, diketahui Indonesia menghentikan impor sapi hidup dari Australia. Penghentian itu dilakukan karena sejumlah sapi dari negara tersebut terdeteksi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit infeksius.
Mengutip dari Reuters, Selasa (1/8/2023) pemerintah Australia mengatakan sejumlah sapi terdeteksi LSD setelah sampai di Indonesia. Indonesia kabarnya melakukan penghentian impor sapi hidup yang diimpor dari empat wilayah di Australia.
Namun, Australia tidak merinci jumlah sapi yang terinfeksi dan di mana saja empat wilayah terdampak. Menteri Pertanian Australia Murray Watt memastikan semua hewan yang diekspor dari Australia memenuhi persyaratan Indonesia, termasuk bebas dari LSD. Saat ini untuk mencegah kasus LSD, Australia melakukan pengujian diagnostik cepat ternak untuk memulihkan ekspor pada wilayah yang terdampak.
(ada/kil)