- Apa Itu Kuitansi Pembayaran?
- Fungsi Kuitansi Pembayaran 1. Menjadi Bukti Sah di Mata Hukum 2. Mempermudah Catatan Kas 3. Klaim Garansi Produk
- Tips Membuat Kuitansi Pembayaran 1. Mencantumkan Nomor 2. Mencantumkan Identitas Perusahaan 3. Mencantumkan Nama Lengkap dan Asli 4. Mencantumkan Informasi Tanggal Transaksi 5. Informasi Jenis dan Tujuan Pembelian Produk 6. Mencantumkan Nominal Biaya 7. Membubuhkan Materai 8. Tutup dengan Tanda Tangan
Kuitansi pembayaran adalah bukti transaksi keuangan berbentuk selembar kertas. Ini bisa menjadi bukti sah terjadinya suatu transaksi ekonomi.
Dokumen kuitansi pembayaran biasanya sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk mempermudah pendataan arus kas. Agar lebih memahaminya, simak pengertian serta tips membuat kuitansi pembayaran berikut ini.
Apa Itu Kuitansi Pembayaran?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kuitansi adalah surat bukti penerimaan uang. Kuitansi berisikan informasi seperti jumlah uang dalam huruf dan angka, tanggal, nama pengirim, nama penerima, tanda tangan, serta deskripsi pembayaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar biasanya membutuhkan materai yang dibubuhkan di atas kuitansi. Hal ini bertujuan sebagai bukti hukum sehingga apabila terjadi masalah di kemudian hari bisa diproses secara hukum.
Terdapat berbagai macam jenis kuitansi. Berikut ini adalah jenis-jenis kuitansi yang perlu kamu ketahui:
- Kuitansi Pembayaran
- Kuitansi Bukti Transaksi Produk
- Kuitansi Penerimaan Uang
- Kuitansi Transfer Uang
Kuitansi pembayaran adalah surat bukti sah terjadinya suatu transaksi keuangan. Ini bisa digunakan baik untuk transaksi yang sifatnya cicilan maupun lunas. Jenis kuitansi ini menjadi bukti telah dilakukannya pembayaran dalam suatu transaksi.
Fungsi Kuitansi Pembayaran
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kuitansi pembayaran menjadi alat bukti yang sah dalam suatu transaksi keuangan. Simak fungsi-fungsi kuitansi pembayaran berikut ini.
1. Menjadi Bukti Sah di Mata Hukum
Kuitansi pembayaran dapat menjadi bukti yang sah dalam suatu persidangan. Namun, harus terdapat materai di atasnya dan tanda tangan pihak yang terkait. Apabila ada masalah dalam transaksi, kuitansi pembayaran dapat menjadi bukti yang bisa diproses secara hukum.
2. Mempermudah Catatan Kas
Catatan arus kas suatu perusahaan maupun organisasi dapat dipermudah dengan adanya kuitansi pembayaran. Arus kas keluar dan masuk dapat dicatat dan meminimalisir terjadinya kesalahan.
3. Klaim Garansi Produk
Apabila produk yang diterima pembeli tidak sesuai atau terdapat kekurangan, dapat meminta pertanggungjawaban dari penjual dengan melampirkan kuitansi pembayaran. Termasuk untuk klaim garansi suatu produk.
Tips Membuat Kuitansi Pembayaran
Terdapat beberapa aspek penting yang harus ada dalam kuitansi pembayaran. Simak tips membuat kuitansi pembayaran berikut ini.
1. Mencantumkan Nomor
Ketika membuat kuitansi pembayaran, penting untuk mencantumkan nomor yang disesuaikan dengan format buku perusahaan atau bisnis. Nomor ini bisa dicantumkan di sebelah kanan maupun kiri atas kuitansi.
Tujuan mencantumkan nomor ini agar catatan pengeluaran kas dapat berurutan. Selain itu, nomor ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya pemalsuan transaksi pembayaran.
2. Mencantumkan Identitas Perusahaan
Identitas perusahaan seperti nama, logo, maupun stempel sebaiknya dicantumkan dalam kuitansi pembayaran. Hal ini dilakukan dengan tujuan membuktikan bahwa transaksi yang terjadi valid dan berada di bawah kewenangan bisnis.
3. Mencantumkan Nama Lengkap dan Asli
Identitas penjual dan pembeli sepatutnya ditulis di atas kuitansi pembayaran berupa nama lengkap dan asli. Pastikan nama ditulis dengan ejaan yang benar agar informasi valid.
4. Mencantumkan Informasi Tanggal Transaksi
Tanggal pelaksanaan transaksi wajib untuk ditulis pada lembar kuitansi pembayaran sebagai catatan riwayat transaksi. Jangan lupa untuk menyertakan tanggal, bulan, dan tahun secara lengkap.
5. Informasi Jenis dan Tujuan Pembelian Produk
Tips selanjutnya dalam membuat kuitansi pembayaran adalah mencantumkan informasi jenis dan tujuan pembelian produk. Tujuannya untuk mempermudah melakukan klaim garansi di kemudian hari.
6. Mencantumkan Nominal Biaya
Informasi nominal biaya transaksi sangat penting untuk dicantumkan di lembar kuitansi pembayaran. Informasi ini ditulis dalam bentuk angka dan kalimat.
7. Membubuhkan Materai
Agar sah secara hukum, bubuhkan materai pada lembar kuitansi pembayaran. Materai yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah materai Rp 10.000.
8. Tutup dengan Tanda Tangan
Tanda tangan oleh pembeli dan penjual wajib untuk dibubuhkan pada lembar kuitansi pembayaran. Hal ini mengindikasikan bahwa transaksi yang terjadi sah dan terbukti di mata hukum.
Demikianlah pengertian, fungsi, serta tips membuat kuitansi pembayaran yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(inf/inf)