Tidak seperti kota besar lainnya di AS, para pekerja di bidang teknologi yang bekerja secara remote pada 2020 belum kembali ke kantornya yang berada di San Francisco. Selain itu, saat ini San Francisco juga kekurangan sumber daya manusia. Bahkan populasi di sana turun drastis hingga 60 ribu orang dalam kurun dua tahun, dari 2020 sampai 2022.
Penurunan pekerjaan tatap muka ditambah dengan berkurangnya kunjungan turis ke San Francisco selama pandemi menyebabkan menurunnya mobilitas pejalan kaki di pusat kota. Selain itu, munculnya video-video perampokan toko di San Francisco telah menarik perhatian warga AS dan seruan untuk pengawasan yang lebih ketat di San Francisco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski data kejahatan dan kekerasan di San Francisco tetap relatif lebih rendah dibandingkan dengan kota-kota besar lain di AS, tetapi tingkat kejahatan di sana mengalami peningkatan.
Sementara itu, San Francisco terus berjuang dengan permasalahan tingginya harga hunian yang telah berlangsung sejak sebelum pandemi, mengakibatkan meningkatnya populasi tunawisma di pusat kota.
(fdl/fdl)