Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem bisa turun mendekati 0% tahun depan. Sementara tahun ini, kemiskinan ekstrem berhasil ditekan di angka 1,12% per bulan Maret 2023.
"Kemudian indikator sosial kemiskinan ekstrem 1,12% di bulan Maret 2023. Target tahun depan mendekati 0%. Di beberapa index keyakinan konsumen kita masih 123,5% penjualan tumbuh 6,3%," ujarnya dalam konferensi pers Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini juga telah lebih baik dari negara lain. Airlangga menyebutkan pada rilis terakhir ekonomi Indonesia tumbuh 5,17%, atau 5,11% sepanjang semester I 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ekonomi tadi disampaikan Pak Presiden, ekonomi disampaikan tadi pak Presiden selama 7 triwulan berurut-turut di atas 5% ini lebih baik Vietnam 4,14% dan AS 2,7%, Korea Selatan bahkan Jerman," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia berhasil mengatasi dampak pandemi COVID-19 yang menelan korban 6,9 juta manusia. Indonesia, menurut Jokowi, menjadi salah satu negara yang berhasil menangani krisis kesehatan dan memulihkan ekonomi dengan cepat dan baik.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi selama 7 kuartal terakhir sejak 2021 konsisten berada di atas 5%. Selain itu, tingkat pengangguran berhasil diturunkan dari 6,26% pada Februari 2021, menjadi 5,45% pada 2023.
Sementara itu, tingkat kemiskinan terus turun menjadi 9,63% pada Maret 2023.
"Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04% pada Maret 2022 menjadi 1,12% pada Maret 2023," tutur Jokowi dalam pidato RUU RAPBN 2024 beserta nota keuangan, di DPR, Rabu (16/8/2023).
(ada/rrd)