Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mendorong PT Garuda Indonesia terus fokus menyehatkan keuangan perusahaan. Menurutnya, hal ini merupakan tugas yang berat, namun harus dilaksanakan secara optimal.
Ia menerangkan kinerja keuangan Garuda Indonesia masih merugi, namun jumlahnya semakin mengecil. Adapun rugi bersih pada Semester I 2023 tercatat US$ 76,38 juta, berkurang dari US$ 110,03 juta pada kuartal I 2023.
Melihat kinerja Garuda Indonesia yang terus membaik, Syarief mendorong agar ke depannya kerugian ini semakin mengecil sampai mencapai surplus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tren peningkatan pendapatan adalah hal yang baik dan harus dilanjutkan. Semakin menipisnya beban kerugian mesti dijaga dan diakselerasi sehingga maskapai ini semakin kompetitif dan terus mengudara," ujar Syarief dalam keterangannya, Kamis (17/8/2023).
"Kita tentu tidak ingin Garuda merugi, pailit, dan tinggal kenangan. Oleh karenanya, tata kelola bisnis harus dilaksanakan dengan optimal," tambahnya.
Menteri Koperasi dan UKM era Presiden SBY ini menilai upaya mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan Garuda Indonesia ini harus dilakukan melalui kerja bersama lintas sektor. Menurutnya, bisnis penerbangan tidak terlepas dari jumlah pengguna, sebab semakin banyak yang menggunakan bisnis ini maka potensi keuntungannya semakin besar.
Politisi senior Partai Demokrat ini berpendapat kinerja maskapai ditunjang oleh iklim bisnis yang kondusif dan sektor pariwisata. Semakin banyak yang bepergian dan berwisata, akan sejalan dengan peningkatan penggunaan pesawat terbang.
Menurutnya, integrasi sektor penerbangan dengan dunia bisnis dan pariwisata semakin tidak terelakkan karena saling berkaitan dan berdampak satu sama lain. Selain itu, ia pun menyebut prasyarat keuntungan lainnya yakni menekan ongkos produksi di tengah dinamisnya harga bahan bakar.
"Tugas pemerintah memastikan iklim bisnis dan pariwisata berkembang dan menarik. Hanya inilah cara terbaik menjaga keberlanjutan perusahaan negara. Dengan tingkat persaingan yang semakin kompetitif, Garuda harus mampu meningkatkan pelayanan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan," jelas Syarief.
"Tugas pemerintah tidak sekadar pemadam kebakaran, namun memastikan segala bentuk prasyarat keuntungan perusahaan terpenuhi. Pastikan bisnis dan pariwisata berkembang, maka dengan sendirinya pengguna Garuda semakin banyak dan untung. Inilah hukum dasar ekonomi," pungkasnya.
(akd/ega)