.webp)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membuka dan memimpin 37th ASEAN Free Trade Area (AFTA) Council Meeting di Semarang. Agenda ini merupakan rangkaian dari ASEAN Economic Ministers (AEM) atau pertemuan menteri ekonomi se-ASEAN.
Zulhas menyambut sekjen ASEAN dan menteri-menteri negara ASEAN, serta mengajak berperan aktif untuk mendorong agenda regional dan global. Ia berharap negara-negara ASEAN dapat mengembangkan kawasannya agar adaptif, responsif, dan berdaya saing tinggi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
"Upaya ini pun harus didukung dengan upaya kita bersama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi kawasan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan," kata Zulhas di Padma Hotel, Semarang, Sabtu (19/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat perekonomian dan perdagangan di ASEAN. Serta diharapkan memberikan arah yang sejas dalam menyusun solusi nyata dan konkret.
"Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat perekonomian dan perdagangan intra ASEAN, saya harap kita dapat berkolaborasi mengutamakan semangat kebersamaan. Serta memberikan arah yang jelas serta menyusun solusi nyata dan konkret," bebernya.
Zulhas juga menyampaikan selamat datang kepada Filipus Nino Pereira, Menteri Perdagangan dan Industri Timor-Leste beserta delegasinya. Saat ini status Timor Leste masih sebagai observer.
"Kami telah mengamati dan mencatat komitmen ASEAN untuk mengatasi tantangan langsung inisiatif pemulihan pasca pandemi COVID-19 untuk mendorong kerja sama di bidang ekonomi digital, ekonomi sirkular, dan ekonomi hijau, serta memperkuat ketahanan pangan dan rantai pasokan yang tangguh di saat krisis," ujarnya.
Ia menyebut Timor Leste berkomitmen penuh pada perjanjian bebas ASEAN. Saat ini, kata dia, Timor Leste juga memulai perjalanannya untuk mengimplementasikan peta jalan negaranya untuk keanggotaan penuh di ASEAN.
"Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mendorong integrasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan sambil mempromosikan inklusivitas melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah, pengusaha perempuan dan komunitas terpinggirkan untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang inklusif," terangnya.
(ily/hns)
