Pemerintah Santa Barbara County, California, Amerika Serikat (AS) baru saja memusnahkan 2.000 botol wine. Bak harta karun, botol wine ini kedapatan disimpan di bawah laut. Nilai total dari seluruh botol-botol wine ini mencapai US$ 1 juta atau Rp 15,3 miliar (kurs Rp 15.300/dolar AS).
Melansir dari CNN, Sabtu (19/8/2023), ribuan botol anggur/wine ini milik perusahaan lokal bernama Ocean Fathoms. Biasanya perusahaan ini menjual satu botol anggurnya seharga US$ 500 atau Rp 7,65 juta. Karena ada 2.000 botol nilainya kurang lebih mencapai Rp 15,4 miliar.
Pemusnahan terhadap 2.000 botol anggur ini dilakukan usai mendapat putusan dari Kantor Kejaksaan Wilayah Santa Barbara. Sebab berdasarkan hukum di sana menyimpan wine di dasar laut merupakan tindakan ilegal alias melanggar hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"hampir setiap aspek dari operasi bisnis ini melanggar undang-undang federal atau negara bagian," ungkap Jaksa Distrik Santa Barbara County, John Savrnoch.
Adapun pemusnahan ribuan botol minuman beralkohol itu merupakan bagian dari kesepakatan pembelaan yang melibatkan dua pemilik Ocean Fathoms, Emanuele Azzaretto dan Todd Hahn. Dikatakan keduanya juga tidak mengajukan banding atas putusan tersebut.
Di luar itu, karena pemusnahan ini Ocean Fathoms juga terancam harus membayar denda sebesar US$ 50.000 atau Rp 765 juta sebagai ganti rugi kepada salah satu investor mereka.
Sebagai tambahan informasi, sejumlah wine ini memang sengaja disimpan perusahaan di dasar laut untuk difermentasikan. Dikatakan dasar laut di kawasan tersebut merupakan salah satu tempat paling ideal untuk melakukan fermentasi wine.
Menurut pengaduan tahun 2021 dari Komisi Pesisir California, praktik ini sudah dimulai sejak 2017 lalu. Peti berisikan Wine tersebut ditenggelamkan tanpa izin yang layak di sekitar 3,7 mil dari Pelabuhan Santa Barbara sedalam 70 kaki dari permukaan air.
(eds/eds)