.webp)
Layanan pengiriman crossborder membantu para pelaku UMKM untuk menjangkau berbagai konsumen di sejumlah negara. Pasalnya, crossborder tersebut menghadirkan layanan pengiriman tujuan ke luar negeri dengan cepat, ekonomis, dan terjamin.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto saat side event ASEAN Online Sale Day (AOSD) di Kota Semarang, Jawa Tengah, hari ini.
"Shopee melihat crossborder sebagai pendorong bagi UMKM untuk mencapai kemakmuran dalam pertumbuhan ekonomi digital. Saat ini, kami memiliki lebih dari 20 juta produk UMKM yang terdaftar dalam Program Ekspor Shopee dan bisa dibeli di berbagai negara seperti Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin," kata Christin dalam keterangannya, Sabtu (19/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan langkah itu memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk memperluas pasar serta diimbangi dengan peningkatan kualitas, sehingga produk yang dihasilkan mampu memberikan kesan baik bagi konsumen.
Apalagi, data dari Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan bahwa ekspor produk UMKM RI baru 15,65% masih rendah dari pada Korea Selatan 19,7%, Malaysia 17,3%, dan Thailand 28,7%. Menurutnya, peluang inilah yang harus dimaksimalkan UMKM lokal untuk merambah ke pasar luar negeri.
"Hal ini akan memberikan mereka kesempatan untuk memperluas peluang pasar dan mengembangkan kualitas produk-produk mereka," tuturnya.
Ia mengatakan ada sejumlah pelaku UMKM yang memanfaatkan Shopee terbukti mampu menembus pasar global, salah satunya Ahmad asal Boyolali. Christin mengatakan Ahmad penjualan bisnis cenderung meroket setelah memanfaatkan layanan cross border.
"Salah satu contohnya adalah seller di Shopee namanya Pak Ahmad dari Boyolali, yang memproduksi dan menjual batik. Melalui crossborder ini, Pak Ahmad tidak hanya berhasil menaikan penjualan hingga 73 kali lipat, tapi juga bisa membuka kesempatan kerja bagi 35 warga sekitar yang kini membantu memproduksi batik yang laku hingga Malaysia dan Singapura. Ini efek domino positif yang mau kita lihat," jelasnya.
Ia menjelaskan berbagai layanan yang dimiliki oleh Shopee membuat para pelaku UMKM tidak kesulitan dalam melakukan ekspor produk ke luar negeri. Bahkan sejumlah kendala antara lain bahasa, logistik, dan lainnya sudah bisa diatasi.
 Foto: dok. Shopee |
Program Ekspor Shopee telah hadir sejak 2019 dan dapat diakses oleh semua UMKM di Indonesia. Program ini diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif untuk kemajuan UMKM dan perekonomian daerah secara berkelanjutan.
90.000 produk dari e-commerce Shopee yang berasal dari 4.400 Penjual di berbagai negara juga turut memeriahkan AOSD 2023. Hingga Sabtu, 19 Agustus 2023 sudah ada lebih dari 2,8 juta pesanan yang diterima para Penjual Shopee dari berbagai negara.
"Kendala seperti bahasa, logistik, proses pembayaran dan informasi terhadap pangsa pasar semua akan dibantu oleh Shopee. Jadi pengiriman ke Brasil sekalipun akan semudah mengirim produk ke Bekasi," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui teknologi digital memiliki peran yang penting dalam perkembangan UMKM. Bahkan teknologi mampu membuka peluang-peluang baru agar bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.
"Hadirnya AOSD tahun 2023 dituju untuk dapat memfasilitasi perekonomian digital Indonesia pasca pandemi, dengan memanfaatkan platform e-commerce. Seperti halnya ada Shopee, pelaku usaha menengah Teh Poci-Sosro dan 12 pelaku usaha UMKM, yang salah satunya berasal dari Filipina. Saya berharap, kegiatan AOSD ini dapat mendukung prioritas utama kami tahun ini untuk meningkatkan kerja sama perdagangan lintas batas di Negara anggota ASEAN, memperluas pasar bagi produk UMKM dan ekspor dari masing-masing negara anggota ASEAN," tutup pria yang akrab disapa Zulhas.
