Enak Betul! Pegawai Ini Digaji Rp 2,2 M, Kerjanya 1 Jam Sehari

Enak Betul! Pegawai Ini Digaji Rp 2,2 M, Kerjanya 1 Jam Sehari

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 23 Agu 2023 15:06 WIB
Ada UU Online Baru, Google Akan Hapus Tautan Berita di Kanada
Ilustrasi Google - Foto: DW (News)
Jakarta - Seorang software engineer di Google pernah menceritakan dirinya bisa mengantongi gaji US$ 718.000 per tahun atau setara dengan Rp 10.985.400.000 (asumsi kurs Rp 15.300).

Dikutip dari businessinsider.com disebutkan mereka bekerja sekitar 5 jam dalam satu minggu. Tapi ada lagi, seorang software engineer bernama Devon (bukan nama sebenarnya) belum lama ini membeberkan kepada Fortune dia bekerja di Google satu jam setiap hari dan mendapatkan gaji US$ 150.000 sejam atau sebesar Rp 2,29 miliar.

Dia menceritakan biasanya dia bangun tidur pada pukul 9 pagi, lalu mandi dan memasak sarapan. Kemudian bekerja di Google hingga jam 11 pagi atau pada siang hari. Setelahnya dia mengerjakan proyek startup yang sedang dirintis.

Jadwal pekerjaan ini menurut Devon sangat sesuai dengan apa yang diimpikan Gen Z yaitu sangat menjunjung tinggi work life balance. Sebelumnya Devon memang pernah magang di Google dan dia harus bekerja kurang dari dua jam dalam satu hari. Google juga membebaskan dia untuk bekerja dari manapun, dia sempat ke Hawaii saat masih harus bekerja di Google.

Devon tak sendirian, ada juga Jason yang bekerja jarak jauh di Google. Dia bekerja tak lebih dari 30 jam di perusahaan tersebut. Jason bahkan menyebut beban kerja di Google pada awalnya sangat rendah. "Saya tahu, jika saya tak mampu mengatasinya maka saya bisa berhenti dari salah satu pekerjaan itu," ujar dia.

Cerita-cerita ini memicu perdebatan, bagaimana pegawai di perusahaan teknologi seperti Google dan Meta bisa membayar gaji tinggi untuk pekerja yang hanya bekerja beberapa jam. Bahkan pakar teknologi menyebut itu adalah tren pekerjaan palsu.

Perusahaan teknologi raksasa ini merekrut pekerja besar-besaran selama pandemi demi memperluas angkatan kerja dan membuat para pegawainya menonjol.

Beberapa kritikus menyebut, perusahaan bahkan tak punya lingkup pekerjaan yang cukup untuk membuat baru mereka agar terlihat sibuk. Sekadar informasi, Google dan Meta memberhentikan ribuan awal tahun ini. CEO perusahaan AI Thomas Siebel menyebut para pekerja Google dan Meta tak benar-benar bekerja apapun dari rumah.

Lihat juga Video: Gaji Bisa Berkurang Gara-gara Dapat Fasilitas Kantor

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)


Hide Ads