Mentan Klaim RI Surplus Telur 300.000 Ton, Jadi Bisa Diekspor

Mentan Klaim RI Surplus Telur 300.000 Ton, Jadi Bisa Diekspor

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 23 Agu 2023 16:19 WIB
Ekspor Telur ke Singapura
Foto: Dok Kementan
Jakarta -

Indonesia mengekspor 557.280 butir telur ayam konsumsi ke Singapura dengan nilai SGD 101.730 atau setara Rp 1,15 miliar. Ekspor telur ini merupakan pengiriman ke 16 dari target sebanyak 9,3 juta butir senilai SGD 1,72 juta atau setara Rp 19,4 miliar sampai dengan akhir tahun 2023.

Ekspor ini dilakukan karena stok telur ayam di dalam negeri berlebih. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut produksi telur dalam negeri mencapai 6,6 juta butir sementara kebutuhan hanya 5,8 juta butir.

"Jadi masih tersisa kurang lebih 300 ribu ton. Dari apa kelebihan telur kita ini, 30% di antaranya kita ekspor ke luar negeri," katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun telur ayam yang hari ini diekspor merupakan produksi dari PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI). Syahrul mengatakan perusahaan tersebut juga telah mengekspor telur ayam ke Jepang. Pelapasan ekspor dilakukan di kantor PT CPI di Ancol Barat, Jakarta Utara, hari ini.

"Hari ini kita bersama Charoen Pokhpand, melakukan akselerasi sekaligus membuktikan bahwa produk produk pertanian kita memiliki ruang dan market di pasar ekspor, ini harus kita apresiasi, karena tidak mudah untuk masuk pasar ekspor luar negeri, seperti Singapura ataupun Jepang" ungkap Syahrul.

ADVERTISEMENT

Syahrul menjamin ekspor telur ini tidak akan mengganggu pemenuhan kebutuhan telur di Indonesia. Ia menegaskan produksi telur nasional dari tahun ketahun selalu mengalami pertumbuhan, sehingga prognosa produksi telur tahun ini dipastikan surplus.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah, mengungkapkan produksi telur (ras, kampung dan itik) selama kurun waktu 2017-2022 rata-rata tumbuh 4%/tahun. Berdasarkan prognosa kebutuhan telur nasional 2023, produksi telur ayam ras diperkirakan mencapai 6,12 juta ton, sementara kebutuhan konsumsinya sebesar 5,88 juta ton.

"Dengan demikian, secara total neraca telur ayam ras nasional 2023, apabila ditambah dengan stok 2022 sebesar 43.907 ton, maka diperkirakan mengalami surplus sebesar 279.492 ton" terang Nasrullah.

Sementara realisasi ekspor unggas tahun 2022 mencapai 1.499 ton dengan nilai transaksi sebesar US$ 3,8 juta atau atau meningkat 47% apabila dibandingkan tahun 2021.

"Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu mensuplai kebutuhan unggas dan produk turunannya bagi negara lain. Tentunya kita yakin mampu dalam hal penyediaan serta penjaminan keamanan pangan sebagai bentuk jaminan dari negara untuk memberi pangan ke dunia," jelasnya.

Kemudian, Presiden Komisaris PT. CPI Hadi Gunawan Tjoe mengungkapkan, ekpor ini berjalan melalui proses audit dan penilaian yang dilakukan oleh Singapura Food Agency (SFA), hingga pada 5 April 2023 SFA menyetujui Indonesia untuk melakukan ekspor telur konsumsi ke Singapura.

"Sejak 2017 hingga saat ini, ekspor PT. CPI telah berhasil menembus 5 negara dengan mengirimkan sebanyak 998 kontainer senilai Rp. 163 Milyar dan dengan pengiriman ekspor hari ini ada 2 kontainer, sehingga genap menjadi 1.000 kontainer" terangnya.

Berdasarkan data BPS yang diolah oleh Kementerian Pertanian, kinerja ekspor komoditas peternakan pada periode Januari - Juli Tahun 2023 (angka sementara) senilai US$ 790,7 juta setara Rp 11,8 triliun, dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,56% dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 15,36% dibandingkan periode yang sama Tahun 2022.

Demikian pula dengan realisasi ekspor unggas tahun 2022 sebanyak 1.499 ton dengan nilai US$ 3,8 juta atau meningkat 47% dibandingkan tahun 2021 dengan negara tujuan ekspor ke Singapura, Jepang, Papua New Guiena, Timor Leste, Myanmar, Bangladesh dan Filipina.

(ada/rrd)

Hide Ads