Usai menghadiri G20 Trade and Investment Ministers Meeting (TIMM) di Jaipur, India, Jumat (25/8), Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan langsung mengunjungi New Delhi untuk menghadiri forum bisnis B20. Forum ini menghadirkan 2.500 CEO dari berbagai negara.
Mengusung tema 'Responsible, Accelerated, Innovative, Sustainable and Equitable Businesses', Zulhas diagendakan memberikan pidato intervensi bersama para menteri perdagangan dari India, Uni Emirates Arab, Korea Selatan, Amerika Serikat, Nigeria dan lainnya.
"Saya datang ke B20 membawa misi besar. Membuka peluang kerja sama perusahaan-perusahaan Indonesia dengan negara-negara anggota G20. Saya mendorong UMKM Indonesia mendunia. Syaratnya harus bisa menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada," ujar Ketua Umum PAN itu dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam forum tersebut, Zulhas mengatakan dinamika ekonomi global saat ini telah menunjukkan kerentanan dalam rantai pasok global. Selain itu, ia juga menekankan tentang pentingnya kelancaran arus perdagangan barang dan jasa.
Zulhas mengungkapkan disrupsi rantai pasok global dan kenaikan inflasi telah memberi dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi global. Oleh karena itu, seluruh pelaku bisnis perlu meningkatkan kapasitasnya di tengah sejumlah ketidakpastian global.
"Sangat penting untuk memperkuat kapasitas seluruh negara dalam menghadapi guncangan ekonomi, terutama bagi negara-negara berkembang yang rentan dan memiliki akses terbatas terhadap sumber daya," jelasnya.
Di akhir pidatonya, Zulhas juga mengajak seluruh peserta, terutama negara-negara yang tergabung G20, untuk meningkatkan kolaborasi. Ia pun mengapresiasi forum-forum seperti B20 sebagai upaya konkret untuk meningkatkan kerja sama antarnegara .
"Saya meyakini bahwa melalui diskusi terbuka dan tindakan kolektif, forum B20 akan membawa solusi inovatif yang akan berdampak positif bagi perdagangan global," pungkasnya.
(ncm/ega)