Prancis mengungkapkan ada banyak perusahaan yang melirik peluang investasi di Indonesia. Bahkan total investasi Prancis di Indonesia disebut mencapai lebih dari 3 miliar euro dan dapat terus dikembangkan.
Hal ini pun disambut baik oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dalam Pertemuan Bilateral Indonesia-Prancis di sela-sela kegiatan Trade and Investment Ministers Meeting G20 di Jaipur, India. Pertemuan ini dihadiri langsung oleh French Minister For Trade, Economic Attractiveness and French Nationals Abroad Olivier Becht pada Jumat (25/8).
Prancis menilai Indonesia memiliki posisi yang penting di ASEAN, sehingga pihaknya bermaksud meningkatkan investasi serta kerja sama dalam misi perdagangan antara kedua negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Becht mengungkapkan ada perusahaan Prancis yang tertarik untuk berinvestasi terkait critical mineral di Gowa, Sulawesi Selatan. Pihaknya juga membutuhkan kerja sama untuk membangun value chain produk baterai listrik dengan standar tinggi.
Selain itu, ada juga rencana investasi untuk pengembangan perusahaan-perusahaan otomotif ternama, seperti Peugeot dan Volkswagen. Serta rencana investasi untuk hydro power plant dan elektrisi nikel.
Becht menambahkan pihaknya akan membawa delegasi bisnis ke Indonesia tahun depan untuk misi perdagangan dan peningkatan investasi di Indonesia.
"Nanti saya akan carikan partner yang bagus-bagus," ujar Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dalam Pertemuan Bilateral Indonesia-Prancis di Jaipur, India, Jumat (25/8/2023).
Zulhas berharap kedua negara dapat mendorong peningkatan hubungan perdagangan bilateral di masa depan, ekspor produk Indonesia ke pasar Prancis, serta investasi Prancis di Indonesia.
Kendati demikian, ia pun mendorong Prancis untuk terlebih dahulu membantu penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU CEPA). Zulhas menyebut perundingan ini sudah 8 tahun berjalan dan belum selesai hingga saat ini.
Ia menargetkan agar IEU CEPA segera rampung tahun ini. Menurutnya, hal ini dapat lebih mempermudah potensi kerja sama perdagangan maupun investasi antara Indonesia dengan Prancis maupun negara Uni Eropa lainnya.
"Kita juga membutuhkan bantuan Prancis untuk merampungkan perundingan IEU CEPA. Saya harus selesaikan tahun ini," tegas Zulhas.
Menanggapi hal tersebut, Prancis sepakat untuk mengangkat isu IEU CEPA ini ke parlemen Uni Eropa demi menyepakati poin strategis kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa.
Sebagai informasi, dalam pertemuan ini Zulhas didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono dan Staf Khusus Menteri Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan.
(ncm/ega)