Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyoroti kualitas udara Jakarta dan sekitarnya yang buruk dalam beberapa pekan terakhir. Polusi udara Jakarta bahkan menjadi salah satu yang terburuk di dunia dalam pengukuran kualitas udara secara langsung oleh IQAir.
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan kondisi itu sangat mencemaskan sekaligus memalukan. Saking berpolusinya udara Jakarta dan sekitarnya, pemerintah sampai menggulirkan kebijakan kerja dari rumah (work from home/WFH).
"Sepekan lebih DKI Jakarta dan sekitarnya dikepung polusi udara kategori membahayakan warga. Bahkan Jakarta dan sekitarnya dinobatkan sebagai kota paling berpolusi udara tertinggi di dunia. Sungguh mencemaskan sekaligus memalukan," kata Said dalam rapat kerja dengan pemerintah, Selasa (29/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said menyebut polusi udara Jakarta memalukan karena di sisi lain pemerintah dengan gagahnya menargetkan emisi nol bersih (net zero emission/NZE) pada 2050 dan bergabung dalam kerja sama iklim melalui UNFCCC untuk pengurangan gas rumah kaca (GKC).
"Keindahan di atas kertas sirna bak daun kering dilalap api. Di Jakarta tempat semua kebijakan rendah emisi dan pengurangan GKC dirumuskan, malah paling berpolusi," ucapnya.
Untuk itu, Banggar meminta pemerintah menuangkan agenda aksi yang hasilnya lebih nyata untuk mengurangi emisi.
"Ini kritik kita bersama, bukan kritik pemerintah. Perilaku kita juga lah. Harus kita lakukan bersama-sama bikin kebijakan. Banggar akan senantiasa memberikan dukungan penuh bagi agenda aksi tersebut, khususnya dalam kewenangan anggaran," ucap Said.
Hadir mewakili pemerintah yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, lalu ada juga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Sejatinya rapat memiliki agenda pembahasan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN 2022 dan pembahasan RUU tentang APBN 2024.
(aid/das)