Rencananya toko buku legendaris akan resmi beroperasi paling lambat pada Desember 2023 mendatang atau setelah seluruh persediaan toko di Kwitang habis terjual. Padahal Gunung Agung merupakan toko buku yang memiliki sejarah panjang di RI.
Berdasarkan catatan detikcom, Gunung Agung merupakan salah satu perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia. Jaringan toko buku yang satu ini diketahui sudah berdiri sejak 1953 silam.
Melansir dari situs resmi perusahaan, pada awalnya jaringan toko buku ini merupakan sebuah kios buku, majalah, dan koran dengan nama kemitraan Thay San Kongsie yang terletak di Jakarta Pusat. kios itu sendiri pertama kali didirikan oleh Tjio Wie Tay alias Haji Masagung (1927-1990).
Seiring perkembangan bisnis yang semakin besar dan kompleks di masa-masa pasca kemerdekaan RI ini, Haji Masagung kemudian mendirikan perusahaan baru yang menerbitkan dan mengimpor buku, bernama Firma Gunung Agung. Perusahaan itu kemudian terus berkembang dengan dukungan para penyair, penulis, cendekiawan, dan para jurnalis.
Tidak berpuas diri, berbekal keinginan untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia, Haji Masagung kemudian menyelenggarakan pameran buku pertama di Indonesia pada tahun 1954 yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Pada tahun-tahun berikutnya, Haji Masagung terus mengembangkan perusahaan hingga menjadi salah satu jaringan toko buku terbesar di Tanah Air seperti saat ini.
Memasuki milenium baru, perusahaan memperluas lini produknya dengan alat tulis, kebutuhan sekolah, barang mewah, barang olahraga, alat musik, otomatisasi/peralatan kantor, dan produk teknologi tinggi.
Saat ini, perusahaan sendiri telah mengoperasikan empat belas toko di sepuluh kota besar di pulau Jawa dengan area penjualan gabungan lebih dari 28.000 meter persegi.
Namun sejarah panjang Toko Gunung Agung ini akan berakhir usai gerai terakhir mereka yang di Kwitang berhenti beroperasi. Dengan begitu gerai di Kwitang akan menjadi toko pertama dan terakhir yang dimiliki Gunung Agung.
Simak Video: Penjelasan Toko Buku Gunung Agung soal Kabar PHK Massal
(fdl/fdl)