Erick Thohir Ungkap Rencana Merger BUMN Galangan Kapal

Erick Thohir Ungkap Rencana Merger BUMN Galangan Kapal

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 31 Agu 2023 13:18 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: 20detik)
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencananya untuk menggabungkan sejumlah perusahaan plat merah di sektor galangan kapal. Langkah ini masuk ke dalam jajaran program prioritas 2024.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR. Secara keseluruhan, ada tiga BUMN galangan kapal yang masuk ke dalam Klaster Industri Manufaktur (KIM). Ketiganya antara lain PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) serta PT Industri Kapal Indonesia (Persero).

"Ada BUMN galangan yang akan kita merger nanti," katanya saat RDP, di Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam menjalankan aksi korporasi ini beserta program prioritas lainnya, Kementerian BUMN telah meminta tambahan dana untuk pagu anggaran 2024. Adapun per bulan Juli lalu telah disetujui oleh DPR rancangan anggaran 2024 untuk Kementerian BUMN sebesar Rp 255,66 miliar beserta usulan tambahannya Rp 56 miliar. Sedangkan berdasarkan Nota Keuangan dan RAPBN 2024 pagu indikatifnya sebesar Rp 305,7 miliar.

"Ini pertama kalinya pagu kita akan tembus di atas Rp 300 miliar saya rasa. Alhamdulillah, seindah ruangan ini hari ini. Jadi Rp 305 miliar angkanya, tentu akan kita perkuat (program prioritas)," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selain merger BUMN galangan kapal, Erick juga mengungkapkan program lainnya yang akan dijalankannya. Beberapa di antaranya ialah restrukturisasi BUMN Karya, Holding BUMN Pertahanan (Defend id), monitoring penugasan BUMN berupa pembangunan infrastruktur, minerba, pangan, pariwisata, dan sektor lain.

Berikutnya ada juga program dukungan konsolidasi Holding Danareksa, BUMN Farmasi, Kehutanan, serta Manufaktur. Selanjutnya ada juga pengelolaan TJSL BUMN, inventarisir aset bermasalah di BUMN yang sedang dirapikan saat ini.

"Ini prioritas yang akan kita lakukan di mana ada dana untuk pengembangan BUMN di berbagai sektor," pungkasnya.

(shc/das)

Hide Ads