Inflasi RI Rendah 3%, Jokowi Bandingkan dengan Eropa hingga Amerika

Inflasi RI Rendah 3%, Jokowi Bandingkan dengan Eropa hingga Amerika

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 31 Agu 2023 15:49 WIB
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini inflasi di Indonesia berada di level yang terkendali pada 3,08%. Dia mengklaim raihan ini sangat rendah bila dibandingkan berbagai negara maju di dunia.

"Kita tahu inflasi sangat terkendali di angka 3,08% di Juli 2023. Ini sebuah angka yang baik sekali kita bisa mengendalikan harga barang dan jasa," kata Jokowi dalam Rakornas Pengendalian Inflasi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2023).

Dia membandingkan beberapa capaian inflasi di berbagai negara, mulai dari Argentina yang berara di level 113%, Turki di level 47%, India di level 7,4%, Uni Eropa di level 5,3%, hingga Amerika Serikat di level 3,2%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, bila inflasi bisa sampai setinggi Argentina, pertumbuhan ekonomi sebesar apapun akan tetap tekor.

"Coba kalau kita bandingkan dengan negara lain, Argentina inflasinya 113% lah ini pertumbuhan ekonomi berapapun tekor. Turki 47%, bapak ibu bisa membayangkan 47%, India 7,4%, EU 5,3%, Amerika 3,2%. Kita 3,08%," beber Jokowi.

ADVERTISEMENT

"Jadi inflasi penting, percuma pertumbuhan kita 5% tapi inflasi 9%, itu tekor," tegasnya.

Jokowi juga memamerkan uniknya penanganan inflasi di Indonesia. Menurutnya, di negara manapun tidak ada yang memiliki strategi penanganan inflasi seperti Indonesia. Pasalnya semua negara hanya melakukan pengendalian inflasi lewat suku bunga bank sentral saja.

"Pengendalian inflasi di negara manapun itu biasanya dilakukan hanya dari satu, dari bank sentralnya. Dari istu dikendalikan lewat apa, kenaikan suku bunga, lewat nilai tukar, tanya di negara manapun pasti make itu. Kita tidak," ungkap Jokowi.

"Kita kombinasi, ada kebijakan moneter, fiskal, dan juga pengecekan di lapangan secara langsung. Jadi kalau bapak ibu lulusan Harvard, Stanford, Pennsylvania University, nggak ada yang namanya tim pengendalian inflasi itu nggak ada. Ini ilmu lapangan," pungkasnya.

(hal/das)

Hide Ads