Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membocorkan skema penggabungan antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) grup dengan maskapai BUMN lain, yaitu Pelita Air. Penggabungan ini dilakukan agar transportasi udara jadi lebih efisien.
Erick menjelaskan, nantinya Pelita Air akan bergabung dengan Citilink di segmen Low-Cost Carrier (LCC). Walau demikian, tetap akan ada dua maskapai dengan target market yang berbeda. Harapannya, merger ini bisa terselesaikan pada tahun ini.
"Iya nanti tergantung masing-masing pembukuan dong. Nanti Garuda tetap di premium, lalu Citilink dan Pelita merger, tapi kita lihat pembukuannya seperti apa. Perlu proses lah. Kalau bisa tahun ini, tahun ini. Kalau nggak, awal tahun depan," kata Erick saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kan nggak mungkin punya dua maskapai penerbangan di bawah BUMN, buat apa? Kan dulu fungsinya Pelita itu kalau sampai ada apa-apa dengan Garuda," tambahnya.
Erick mengatakan, saat ini proses merger ini baru mencapai 30%. Dalam tahap awal setelah merger dilangsungkan, Erick menargetkan jumlah pesawat di bawah naungan negara mencapai 140 unit. Untuk sekarang saja, jumlah pesawat Indonesia yang merupakan negara kepulauan hanya 550, jauh lebih sedikit dari Amerika Serikat yang mencapai 7.200 pesawat beroperasi.
"Hari ini 550 (pesawat Indonesia yang beroperasi) artinya kalu kita menggabungkan Pelita, Citilink, plus Garuda aja masih 140-an (pesawat). Dulu Garuda 170 (pesawat). Jadi kan masih kurang ya, kita harus sinergi lah," jelasnya.
Lewat langkah merger ini, Erick berharap akan membantu dalam menurunkan harga tiket. Menurutnya, apabila jumlah pesawat bertambah, kompetisi antar maskapai semakin meningkat sehingga akan membentuk keseimbangan harga baru.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, Pelita Air akan bergabung ke Citilink dan menjadi bagian dari keluarga besar Garuda Indonesia. Dengan demikian, lisensi Pelita Air akan pindah dari PT Pertamina (Persero) ke Citilink.
"Jadi nanti Pelita dari Pertamina ke Citilink. Jadi nanti satu grup. Garuda di atas, Citilink dan Pelita di bawah," kata pria yang akrab di sapa Tiko itu, ditemui di tempat yang sama.
"Pelita pindah jadi lisencenya. Pertamina mungkin akan punya saham di Citilink," tambahnya.
(shc/das)