Pengusaha Diminta Gandeng Masyarakat Tekan Polusi, Begini Caranya

Pengusaha Diminta Gandeng Masyarakat Tekan Polusi, Begini Caranya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 03 Sep 2023 22:30 WIB
Di tengah badai polusi udara, cuaca Jakarta terpantau cerah siang tadi. Langitnya terlihat biru.
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Polusi udara tengah menjadi persoalan yang dihadapi Indonesia. Oleh karena itu, butuh kerja sama semua pihak untuk mengatasi persoalan ini.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak pengusaha untuk mencapai target net zero emission (NZE). Sekaligus, memberdayakan masyarakat dalam mengelola perhutanan.

Terkait hal tersebut, Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) KLHK Bambang Supriyanto mengatakan, pelaku usaha bisa menerapkan program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan (proper) di lokasi perhutanan sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita bekerja sama, keberlanjutannya adalah manfaat. Ini sangat baik bila mengikuti Proper," ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Minggu (3/9/2023).

Menurut Bambang, pendampingan kepada masyarakat sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Reforma Agraria. Dengan kebijakan itu, artinya memercayai masyarakat untuk merawat hutannya dengan syarat adanya pendampingan.

ADVERTISEMENT

"Supaya kelompok masyarakat itu bisa melestarikan hutannya dan mengentaskan kemiskinan. Bila hutannya bagus karbonnya meningkat bisa menyerap emisi," jelas Bambang.

Untuk mengerjakan itu, Bambang melanjutkan, tidak cukup dilakukan KLHK. Sehingga melalui Perpres Nomor 28 Tahun 2023, presiden memerintahkan kepada pemerintah daerah maupun pelaku usaha untuk membantu masyarakat meningkatkan kapasitas.

Bambang meyakinkan kerja sama dengan para pelaku usaha juga berdampak baik bagi tiap perusahaan. Termasuk menyehatkan iklim investasi.

Sementara itu, Head of Environment Astra, Bondan Susilo berharap ke depan antara pelaku usaha dengan pemerintah semakin solid bersinergi di bidang lingkungan. Sehingga program kolaborasi terkait perhutanan sosial semakin meluas.

"Kami sadar masih ada beberapa target yang harus kita lakukan, terutama dengan perluasan area perhutanan sosial, harapannya kita bisa melakukan ini dengan cara-cara yang lebih efektif dan efisien," kata Bondan.

Dia menambahkan, pihaknya optimis dengan kolaborasi membangun perhutanan sosial memiliki banyak potensi yang baik. Selain menjaga lingkungan, langkah ini turut membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Program ini mempunyai potensi, baik itu dari sisi peningkatan ekonomi maupun penyerapan karbon," ujarnya.

(acd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads