Bisnis 'Agensi' Live Streaming Moncer, Bisa Raup Cuan Di Atas Rp 1 M per Bulan

Bisnis 'Agensi' Live Streaming Moncer, Bisa Raup Cuan Di Atas Rp 1 M per Bulan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 04 Sep 2023 06:30 WIB
Profesi Host Live Shopping
Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Aktivitas belanja online lewat live streaming atau live shopping kini menjadi tren baru di kalangan masyarakat. Berbagai kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan lewat industri ini membuat semakin banyak pelaku usaha yang mencoba peruntungannya lewat saluran ini.

Celah ini pun turut mendatangkan peluang untuk berinovasi menciptakan platform yang dapat menghubungkan para pelaku UMKM dengan para host live streaming. Salah satunya ialah Social Bread, usaha bentukan pengusaha sekaligus Youtuber asal Indonesia, Edho Zell. Dari bisnis ini, ia berhasil meraup omzet kotor di atas Rp 1 miliar per bulan.

"To be honest Social Bread awal bangunnya bukan karena nyari opportunity atau cuan, pengen bantu temen-temen gereja aja. Karena kan dulu Covid-19 awal 2020, pas Covid itu temen-temen ku di gereja banyak pengusaha. Tiba-tiba Covid disuruh tutup sama pemerintah, nggak boleh buka toko," ujarnya, saat ditemui di Kantor Social Breads, BSD, Tangerang, ditulis Jumat (1/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah nggak ada pemasukan, nggak bisa gaji karyawan. Akhirnya mereka lari ke saya, 'do tolong dong bantu sosial medianya', karena kan mereka tahunya aku content creator kan," sambungnya.

Namun, modal yang dipunyai teman-temannya untuk mengelola akun media sosial hanya sekitar Rp 5 juta. Menurutnya, modal tersebut tak cukup untuk menyewa kebutuhan pengelolaan media sosial seperti talent, videografer, fotografer, editor, hingga admin. Akhirnya, tercetuslah ide untuk menghubungkan pelaku usaha ini dengan content creator. ia pun mencoba menghubungi kenalannya dan menawarinya untuk mengelola akun bisnis terkait.

ADVERTISEMENT

"Eh lo mau nggak pegang akun restaurant punya temen gue? 'Oh endorse?' Bukan, ini lo mengelola akunnya. Jadi lo uploadnya di akun si restoran ini. 'Oh gitu, tapi ajarin ya'. Lalu akhirnya mulailah berjalan sampai sekarang. Jadi nggak perlu keluar duit untuk satu tim, tapi cukup bayar satu orang content creator," jelasnya, sembari mencontohkan percakapannya dengan teman-temannya.

Akhirnya, lahirlah Social Bread, marketplace influencer untuk UMKM dan brand lokal. Kini, Social Bread telah memiliki sekitar 80 streamer dan content creator yang tersedia di Jakarta dan Surabaya. Secara akumulasi dari 2020 hingga Agustus 2023, Social Bread telah memiliki 813 pengguna dan 2.514 transaksi, sementara jumlah brand yang aktif bulan ini mencapai 150 local brand. Edho tidak dapat menyampaikan jumlah pasti omset kotornya, tapi besarannya di atas Rp 1 miliar per bulan.

Berbeda dengan agensi pada umumnya, Edho menjelaskan, peran Social Bread hanya sebagai jembatan. Sementara nantinya yang berperan sebagai 'agensi' itu sendiri dalam menangani kebutuhan para pelaku usaha ialah streamer maupun content creatornya. Pelaku usaha pun bisa memilih sendiri streamer atau conten creator mana yang ingin disewanya.

"Kayak katalog e-commerce. Bahkan bisa lihat contoh mereka live stream juga ada. Misalnya dipencet contoh live stream-nya. 'Oh terlalu bawel ah nggak mau, produk saya kan elegan'. Mau yang lebih kalem? Ada hostnya, tinggal cek satu-satu, pilih, tinggal transaksi aja," jelasnya.

"Jadi kita memang komisaris kita dari Tokped, GOTO. Jadi memang kita ini kiblatnya ke Gojek, dan kita akan launching aplikasinya (Social Bread) bulan depan mudah-mudahan," ungkapnya.

Paket harga yang ditawarkan pun beragam, tergantung dari creator ataupun streamer terkait. Mulai dari Rp 5 juta per bulan untuk content creator dan Rp 7,5 juta untuk live streamer. Untuk paket live streamer sendiri sudah termasuk 30 kali live shopping, social media analyst, peralatan live, background, hingga tempat. Pelaku usaha tinggal kirimkan produknya apa, tinggal terima beres.

Sebagai Founder sekaligus CEO, Edho menjelaskan, salah satu tujuan utama Social Bread ialah demi bisa memfasilitasi UMKM ataupun brand lokal yang ingin meningkatkan bisnisnya lewat medsos dengan lebih mudah dan murah. Sejauh ini pihaknya pun mendapat banyak respon positif dari para klien penggunanya, termasuk di antaranya pelaku usaha yang sudah mencoba mengelola akunnya sendiri namun belum optimum.

"Omsetnya dari Rp 100 juta turun ke Rp 60 juta, turun ke Rp 30 juta. Akhirnya baru ke kita, kita bantu kelola, akhirnya puji tuhan sudah 2 kali lipat lagi di bulan pertamanya. Ada juga yang, yang paling mengharukan sih dia berterima kasih karena pada saat Covid-19 kemarin selama setahun dia berhasil mempertahankan karyawannya karena videonya viral di TikTok," kata Edho.

(shc/rrd)

Hide Ads