Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC/ABAC) Arsjad Rasjid mengatakan, pihaknya memiliki lima isu prioritas di bawah kepemimpinannya. Kelimanya adalah transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, serta memfasilitasi perdagangan dan investasi (trade & investment) yang memprioritaskan UMKM ASEAN.
Sebanyak lima isu itu dikembangkan menjadi delapan legacy project atau proyek warisan ASEAN-BAC. Kedelapan legacy project itu lantas diperkenalkan oleh para 'Avengers' ASEAN-BAC.
"Di sini saya berdiri dengan tujuh legacy lead dari ASEAN-BAC Indonesia. Para Avengers ini akan mempresentasikan (legacy) project kepada kalian," kata Arsjad dalam ASEAN Business & Investment Summit di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandu Sjahrir sebagai Legacy Lead of ASEAN QR Code memperkenalkan proyek yang diketuainya. Pandu menggarisbawahi pentingnya kolaborasi negara-negara ASEAN dalam pembayaran lintas negara menggunakan kode QR.
"Enam anggota ASEAN termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam bersama-sama berkolaborasi untuk ASEAN cross border payment menggunakan kode QR. Semua bank central bekerja sama untuk program yang lebih cepat, efektif, transparan, dan inklusif," jelasnya.
Kemudian ada Yohanes Lukiman sebagai Policy Manager of ASEAN-BAC Digital Transformation WG yang mengenalkan proyek warisan Marketplace Lending Platform. Menurutnya ASEAN-BAC terus memperluas kredit di bawah peraturan yang transparan untuk UMKM di ASEAN.
Ketiga, ada Aldi Haryopratomo yang memimpin proyek ASEAN Wiki Entrepreneur. Ia menjelaskan pihaknya menyiapkan semacam Wikipedia untuk membantu para UMKM ASEAN, khususnya untuk menembus pasar internasional yang lebih luas.
Proyek warisan lainnya adalah ASEAN Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence. Kedua proyek itu diperkenalkan oleh Darsono Hartono. ASEAN Net Zero Hub bertujuan untuk menyediakan platform yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, sambi berupaya mencapai net zero. Platform ini akan mempertemukan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil untuk membentuk semangat kolaborasi seiring dengan upaya dekarbonisasi industri di seluruh ASEAN.
Sementara ASEAN Carbon Centre of Excellence (CCOE) bertujuan untuk menyediakan platform yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik mengenai solusi berbasis alam dan perdagangan karbon di pasar masing-masing. CCOE bermaksud membangun jaringan kuat para pelaku pasar yang berupaya memajukan tujuan iklim ASEAN dan ekonomi hijau melalui solusi berbasis alam.
Lalu, Michael Rampangilei sebagai Legacy Lead of One Shot Campaign mengenalkan proyeknya yang menyangkut ketahanan kesehatan di ASEAN. Kemudian Arif Rachmat sebagai ASEAN-BAC Food Security Policy Manager memperkenalkan proyeknya yang terkait dengan ketahanan pangan di ASEAN.
Terakhir, ada Roderick Purwana sebagai Policy Manager of ASEAN-BAC Investment Facilitation yang mengenalkan proyek warisan ASEAN Business Entity. Melalui Badan Usaha ASEAN, ASEAN-BAC 2023 akan mendorong investasi intra-ASEAN dengan menawarkan keuntungan bagi dunia usaha yang beroperasi di kawasan, misalnya penyederhanaan peraturan dan penyederhanaan prosedur.
Lihat Video: Penampakan Personel TNI-Polri Amankan Gelaran KTT ASEAN ke-43