Dorong Investasi di Sektor Hijau, AIPF Bakal Undang Pemimpin hingga CEO Global

KTT ASEAN 2023-AIPF

Dorong Investasi di Sektor Hijau, AIPF Bakal Undang Pemimpin hingga CEO Global

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 04 Sep 2023 15:36 WIB
A woman passes ASEAN Summit flags at Suntec Convention Centre in Singapore, November 11, 2018. REUTERS/Edgar Su
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta -

ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) akan segera digelar pada 5-6 September 2023, sebagai bagian dalam rangkaian acara ASEAN Summits 2023. Acara ini akan menjadi wadah bagi sektor swasta dan negeri di kawasan ASEAN dan Indo-Pacific untuk berdiskusi dalam menjalin kerja sama bisnis.

Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri (SEKDILU) Kemlu RI, Lintang Paramitasari Parnohadiningrat mengatakan, ada tiga isu utama yang akan dibahas dalam acara tersebut. Isu tersebut antara lain green infrastructure and resilient supply chain, digital transformation and digital economic, dan sustainable and innovative financing.

Wanita yang akrab disapa Mita itu mengatakan, alasan mengapa ketiga isu tersebut isu utamanya ialah pertama, demi mendorong investasi di sektor hijau di ASEAN. Investasi hijau di ASEAN sendiri saat ini telah mencapai US$ 5,2 miliar, dan masih membutuhkan US$ 1,5 miliar untuk bisa mencapai Nationally Determined Contribution (NDC).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara untuk ekonomi digital ASEAN, diproyeksikan akan mencapai US$ 1 triliun untuk gross merchandise value (GMV) di 2023. Oleh karena itu perlu diperkuat komitmen dan upaya di ASEAN untuk bisa lebih banyak lagi mewujudkan kesempatan bagi pemain-pemain digital," katanya, dalam acara detik Pagi, dikutip Senin (4/9/2023).

Sementara di KTT ASEAN sendiri, lanjut Mita, akan dibahas mengenai ASEAN Digital Economic Framework Agreement yang akan segera dimulai negosiasinya di akhir tahun 2023 ini. Tak hanya itu, juga akan ada pembahasan mengenai ekosistem Electric Vehicle (EV).

ADVERTISEMENT

"Dalam hal ini para pemimpin ASEAN juga membahas mengenai sebuah ide bagaimana ASEAN menjadi global production hub untuk EV dan juga mendorong energy transition. Dokumen yang akan keluar di KTT ialah ASEAN Leaders Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem. Pembahasan-pembahasan tadi perlu dibumikan agar private sektor lebih aware dan mereka juga kan berkontribusi pada berbagai komitmen yang terjadi di KTT," jelasnya.

Oleh karena itu, AIPF juga akan menjadi forum untuk public private dialog di mana kita juga akan membahas isu-isu tadi dengan mengikutsertakan para pemain multinasional, termasuk sejumlah CEO global akan turut hadir dalam gelaran tersebut. Salah satunya tujuannya ialah untuk membahas potensi kerja sama.

"Membahas potensi, bagaimana menangani tantangan, dan semuanya juga harus didukung oleh upaya penguatan pembiayaan sehingga kita bisa mewujudkan ASEAN sebagai epicentrum of growth," katanya.

Mita mengatakan, sejauh ini pihaknya juga sedang memfasilitasi beberapa perusahaan yang sudah lama melangsungkan kerja sama dan tengah dalam tahap pembahasan rencana tanda tangan kesepakatan. Selain itu, lewat forum ini juga didorong agar bisa tercipta kerja sama baru.

"Juga ada upaya untuk mengumpulkan concrete deriberbels. Jadi kita mengumpulkan negara-negara ASEAN ini untuk bersama-sama melakukan promosi investasi untuk isu-isu terkait dengan infrastruktur, khususnya green infrastructure dan juga digitalisation. Nanti kita juga akan membuka kesempatan untuk business match making dan juga untuk bisa memastikan adanya hasil konkrit dari kegiatan ini," pungkasnya.

(shc/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads