Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka ASEAN Indo-Pacific Forum di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/9). Jokowi menyebut, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama tanpa ada pihak yang dikucilkan.
"ASEAN Indo-Pacific Forum hadir untuk mengubah rivalitas menjadi kerja sama yang bermanfaat serta membangun habit cooperation win-win formula tanpa satupun merasa dikucilkan," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, ASEAN Indo-Pacific Forum punya tiga agenda, antara lain infrastruktur hijau, transisi energi, dan transformasi digital dan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ASEAN Indo-Pacific Forum memiliki tiga agenda utama, pertama infrastruktur hijau dan rantai pasok yang resilient. Ekonomi ASEAN akan tumbuh lebih kokoh melalui hilirisasi industri dan pembangunan ekosistem EV adalah contoh konkret membangun rantai pasok kawasan," tambahnya.
Agenda kedua, lanjut Jokowi, adalah pembiayaan transisi energi yang tidak sedikit. Dibutuhkan skema pembiayaan yang inovatif yang menguntungkan dan bisa berkelanjutan.
"Kedua, pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif. ASEAN membutuhkan US$ 29,4 triliun untuk transisi energi dan dibutuhkan skema pembiayaan yang inovatif melalui kemitraan yang profitable dan sustainable," tuturnya.
Agenda terakhir, transformasi digital dan ekonomi kreatif. Jokowi menyebut, diperkirakan ekonomi digital di ASEAN tumbuh signifikan pada 2030.
"Ketiga, transformasi digital dan ekonomi kreatif. Ekonomi digital di ASEAN di tahun 2030 diperkirakan tumbuh hingga US$ 1 triliun dan adopsi inovasi digital perlu diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UMKM," ujarnya.
Simak juga Video: PM Kanada Justin Trudeau Tiba di Indonesia, Hadiri KTT ke-43 ASEAN