Pertamina siap menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan membuka peluang kolaborasi bersama mitra global di ajang ASEAN-Indo Pacific 2023 di Jakarta.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi sumber energi terbesar di dunia. Adapun potensi sumber energi yang terkandung dalam perut bumi Indonesia saat ini mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW).
Sayangnya, potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan. Padahal, hal ini merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 9,8% dengan kapasitas pembangkit listrik terpasang sebesar 2.342,63 MW dari 16 Wilayah Kerja. Di era transisi energi, potensi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global," ujar Fadjar dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).
Melihat hal ini, Fadjar mengatakan Pertamina siap menggandeng mitra global di AIPF 2023 untuk pengembangan potensi panas bumi sehingga menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan. Terlebih infrastruktur hijau ini diperlukan untuk menjamin keberlanjutan energi di masa depan.
"Di momentum flagship event AIPF 2023 ini, dengan dukungan pemerintah, Pertamina siap membangun kerja sama dan kolaborasi dengan mitra global. Dengan proyek-proyek strategis ini, Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN," paparnya.
Untuk menggaet para mitra global, pada AIPF 2023, Pertamina juga memamerkan Proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi Lumut Balai Unit 2. Adapun proyek ini menjadi salah satu proyek infrastruktur hijau berbasis energi ramah lingkungan yang dikembangkan Pertamina.
Pada saat opening ceremony, booth Green Infrastructure BUMN yang menampilkan proyek pengembangan Lumut Balai Geothermal Power Plant Unit 2 dikunjungi oleh Presiden RI Joko Widodo bersama beberapa Kepala Negara ASEAN yang hadir pada AIPF 2023.
"Nantinya PLTP ini akan mampu mensuplai listrik untuk 55 ribu rumah tangga di Sumatera Selatan. Proyek pengembangan panas bumi Lumut Balai Unit 2 ini merupakan perluasan dari Lumut Balai Unit 1 yang juga berkapasitas 55 MW," jelas Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi.
(prf/ega)