Perdana Menteri China Li Qiang hari ini menghadiri KTT ke-43 ASEAN. Dalam sambutannya di rapat pleno yang dihadiri para pimpinan ASEAN, Li Qiang memamerkan jumbonya volume perdagangan China dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Li Qiang mengatakan China dan ASEAN memiliki kapasitas ekonomi besar. China merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, sementara seluruh negara ASEAN bila dikombinasikan kapasitasnya menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia.
Salah satu buktinya adalah volume perdagangan antar negara yang jumlahnya cukup jumbo. Per tahun 2022 mencapai US$ 970 miliar atau sekitar Rp 14.841 triliun (kurs Rp 15.300).
"ASEAN dan China sudah saling membuka pasar perdagangan. Tahun kemarin volume perdagangan mencapai US$ 970 miliar, bertambah dua kali lipat dari dekade yang lalu," ungkap Li Qiang dalam rapat pleno yang diadakan di Ruang Cendrawasih, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
Tidak sampai di situ, Li Qiang juga mengatakan Presiden Xi Jinping pernah berjanji untuk membeli produk agrikultur dari negara-negara ASEAN. Janji itu diungkapkan di 2021, bahwa selama 5 tahun China bakal mengimpor besar-besaran produk agrikultur dari ASEAN senilai US$ 150 miliar atau sekitar Rp 2.295 triliun.
Kini sudah ada US$ 55 miliar produk ASEAN yang diimpor ke China. Bila dirupiahkan jumlahnya mencapai Rp 841 triliun.
"Untuk memperingati dialog ekonomi China-ASEAN yabg ke 30 tahun, di 2021, Presiden Xi Jinping berjanji China akan membeli lebih dari US$ 150 miliar produk agrikultur dalam 5 tahun. Sekarang ini sudah ada US$ 55 miliar produk sudah diimpor di China," beber Li Qiang.
(hal/das)